Beranda Joglosemar Kapolres Kulonprogo Minta Maaf Soal Patung Bunda Maria, Atas Gagal Paham Anggotanya...

Kapolres Kulonprogo Minta Maaf Soal Patung Bunda Maria, Atas Gagal Paham Anggotanya Menulis Laporan

1
0

Patung Bunda Maria di Kulonprogo ditutup dengan terpal akibat protes ormas Islam

OLENAS.ID –  Penutupan patung Bunda Maria di Lendah, Kulonprogo membuat Kapolres Kulonprogo AKBP, Muharomah Fajarini meminta maaf atas hal tersebut.

Menurut Kapolres, hal itu terjadi karena kesalahan penulisan narasi oleh anggotanya dalam insiden tersebut.

Kapolres juga menyebut tidak ada tekanan dari ormas Islam

“Berita yang beredar adalah kesalahpahaman atau gagal paham dari anggota kami dalam menulis laporan. Pada prinsipnya pembangunan rumah doa perlu adanya sosialisasi dari keluarga kepada masyarakat, tokoh desa serta FKUB [Forum Kerukunan Umat Beragama],” kata Fajarini dalam konferensi pers di Mapolres Kulonprogo pada Kamis, 23 Maret 2023. 

Kejadian penutupan patung Bunda Maria itu terjadi Rabu, 22 Maret 2023 setelah ada ormas Islam melakukan protes karena tidak nyaman dalam melaksanakan ibadah. 

Dalam sebuah video yang beredar di salah satu akun Instagram @kabarsejuk dan @yayasanlbhindonesia menampilkan detik-detik patung tersebut ditutup dengan penutup berwarna biru.

Fajarini menambahkan setelah Lebaran, pemasangan patung Bunda Maria di halaman Rumah Doa Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus di Padukuhan Degolan, Bumirejo, Lendah, Kulonprogo, akan dikoordinasikan lagi dan disosialisasikan.

Hal tersebut menjadi salah satu upaya untuk meredam gejolak yang terjadi di masyarakat.

“Mohon maaf atas anggota kami yang salah dalam penulisan narasi dan kami telah mendapat perintah dari Bapak Kapolda DIY, bahwa tidak ada ormas yang mengganggu keamanan dan ketenteraman,” kata Fajarini.

Ia juga menegaskan, jika ada ormas yang mengganggu keamanan, kenyamanan, dan ketenteraman khusunya di wilayah Kulonprogo, maka akan kami tindak,” katanya.

Kapolres menyebut kesalahan narasi dari anggotanya membuat seolah-olah penutupan itu karena tekanan dari ormas.

Padahal, menurut Kapolres, tidak ada tekanan sebagaimana disampaikan wakil pemilik rumah doa. Kendati demikian, Fajarini membenarkan pernah ada ormas yang mendatangi rumah doa tersebut.

“Memang ada orang yang mengaku dari ormas yang hadir di sana. Dia berupaya menyampaikan masukan dari warga. Tidak ada tekanan yang memaksa untuk menutup patung Bunda Maria tersebut, apalagi menggunakan terpal,” ucapnya.

Fajarini menjelaskan Rumah Doa Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus selesai dibangun pada Desember 2022.

Menurut dia, keluarga masih menyosialisasikannnya kepada masyarakat dan pemerintah desa serta FKUB untuk membicarakan peresmian rumah doa tersebut.

Namun, akibat belum adanya sosialisasi yang menyeluruh, pemilik rumah doa meminta agar patung Bunda Maria tersebut ditutup sementara.

“Insiatif penutupan patung tersebut adalah dari pihak keluarga,” kata Fajarini. ***