Beranda Berita Begini Isi Surat yang Membongkar Kasus Mutilasi Perempuan di Yogyakarta

Begini Isi Surat yang Membongkar Kasus Mutilasi Perempuan di Yogyakarta

1
0

Pelaku mutilasi ditangkap Polda DIY. OLENAS.ID – Kasus mutilasi seorang perempuan yang menggemparkan Daerah Istimewa Yogyakarta terkuak dari sepucuk surat. Terduga pelaku mutilasi berinisial HP alias P menuliskan surat dan meninggalkannya di tempat kos di Kapanewon Ngemplak, Sleman, DIY.

Surat yang ditulis pelaku menjadi titik terang pengungkapan pembunuhan mutilasi perempuan bernama Ayu Indraswari. Entah mengapa pelaku menulis surat setelah bertindak kejahatan.

Dari surat itu polisi yang melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi dan tempat kejadian perkara (TKP) mulai mendapat titik terang. Apalagi, penyelidikan sudah mengarah pada tersangka mutilasi.

Baca Juga: Italia Vs Inggris di Kualifikasi Euro 2024, Harry Kane Siap Pecahkan Rekor Gol

Surat mengungkapkan alasan pelaku menghabisi perempuan yang dikenalnya lewat media sosial itu. Hanya setelah berbuat jahat, HP yang seorang buruh lepas asal Temanggung itu sepertinya menyesal.

“Sebelum ditangkap, pelaku sempat membuat surat. Surat ditulis tangan oleh pelaku sendiri. Petugas menemukan surat tersebut di tempat kosnya di wilayah Kapanewon Ngemplak,” tutur Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, Dirreskrimum Polda DIY, di Yogyakarta, Rabu, 22 Maret 2023.

Usai melakukan mutilasi terhadap korban, HP sepertinya kebingungan sehingga menulis surat sebelum kabur ke daerah asal di Kedu, Temanggung, Jawa Tengah.

Dari surat tersebut, menurut Nuredy, petugas setidaknya mengetahui motif pelaku menghabisi nyawa korban dengan sadis.

Baca Juga: Verrell Bramasta Berharap Segera Dapat Jodoh, sang Nenek: Aminnnn

Tidak mau buruannya lepas, petugas bergerak cepat melakukan pencarian terhadap pelaku dan berhasil menangkapnya di daerah asal dia.

Dalam tulisan tangan itu, pelaku mengaku menyesal dan memohon maaf. Berikut isi tulisan pelaku,

“Siapapun yang baca pesan ini, Tolong maafkan aku yang sering buat kalian jengkel.
Saya pergi dari sini
Kita bisa ketemu lagi di penjara atau di akhirat
Maaf untuk uang biar Allah yang memutuskan jika ada waktu dan jalan keluar akan saya lunasi dengan cara saya sendiri.
Kenapa aku melakukan ini karena aku sering berada di bawah tekanan akibat GENGSI. Dan maaf untuk semua kebohonganku.
Aku hanya punya waktu -+ 24 jam dengan waktu segitu aku akan memutuskan untuk menyerahkan ke polisi atau lari sebisa mungkin atau lari dari kehidupan ini.
Salam buat keluargaku di rumah dan tolong sampaikan aku telah gagal mendengarkan nasihat kedua orang tuaku.

Masih ada Wiwit (Adikku) yang bisa kalian nasihati jangan sampai seperti saya.

Aku sayang kalian.

Semoga kita bisa bersama kembali.”***