OLENAS.ID – Manchester United nyaris gagal di Piala FA. Mereka dipaksa bekerja keras sebelum menang 3-1 atas Fulham di perempat final Piala FA di Stadion Old Trafford, Minggu, 19 Maret 2023 maam WIB. Man Utd lolos ke semifinal gara-gara dua kartu merah Fulham.
Ya, dua kartu merah yang diterim striker Aleksandar Mitrovic dan Willian langsung mengubah pertandingan. Apalagi pelatih Mauro Silva juga mendapat kartu merah. Semua gara-gara memprotes keputusan wasit
Praktis, Fulham bermain dengan sembilan orang tanpa pelatih kepala yang membuat Man Utd berbalik unggul untuk memenangkan pertandingan.
Baca Juga: Pertahankan Gelar Juara Proliga 2023, LavAni Allo Bank Dapat Ucapan Selamat dari AHY
Man Utd pun melaju ke semifinal untuk menghadapi Brighton & Hove Albion yang menghajar klub Divisi Tiga Grimsby Town. Lolosnya Man Utd membuka peluang terjadi Manchester Derby di laga final.
Pasalnya, klub rival satu kota Manchester City yang menghajar Burnley 6-0 juga lolos ke semifinal. Mereka bertemu Sheffield United yang mengalahkan tim sesama Divisi Championship Blackburn Rovers 3-2.
Fulham Kuasai Man Utd
Dalam laga melawan Fulham di kandang sendiri, Man Utd sempat mengalami kesulitan. Bahkan Fulham malah menguasai pertandingan dan unggul lewat gol Mitrovic di menit 50.
Keunggulan itu sesungguhnya bisa dipertahankan sampai terjadi bencana saat wasit Chris Kavanagh memberikan hadiah penalti kepada Man Utd.
Baca Juga: Andre Taulany Foto Bareng Presiden Joko Widodo, Captionnya Bikin Heboh
Insiden berawal saat pemain sayap Jadon Sancho nyaris membobol gawang Fulham yang kosong bila tidak dihadang Willian.
Wasit semula menunjuk sepak pojok. Namun Kavanagh kemudian mengubah keputusan dengan meninjau insiden tersebut lewat VAR. Hasilnya, Willian kedapatan menyentuh bola dengan tangan. Wasit pun menunjuk titik putih.
Keputusan Kavanagh langsung mendapat protes keras dari pemain The Cottagers. Hanya sikap agresivitas Willian dan Mitrovic saat memprotes berujung kartu merah. Begitu pula dengan pelatih Mauro Silva yang kemudian diusir wasit.
Penalti tetap dilakukan dan Bruno Fernandes berhasil mengeksekusinya di menit 75. Penalti tidak hanya mengubah skor menjadi 1-1 tetapi juga mengubah pertandingan.
Fulham yang bermain dengan sembilan orang kian hancur setelah hanya dua menit berselang kembali kebobolan. Kali ini pemain pinjaman Marcel Sabitzer yang membalikkan keadaan menjadi 2-1.
Man Utd melengkapi kemenangan setelah Fernandes mencetak gol kedua pada injury time. Dirinya memaksimalkan assist Fred untuk menutup laga menjadi 3-1.
Meski tersingkir, Silva menyebut bila Fulham merupakan tim terbaik di laga itu. Pelatih asal Portugal ini juga mempertanyakan kartu merah yang diterimanya.
“Sampai ada penalti dan kartu merah, kami jelas yang terbaik di pertandingan itu. Kami menaruh respek kepada Manchester United. Tetapi tak bisa dipungkiri bila kami yang terbik,” kata Silva seperti dikutip Sky Sports.
Mengenai kartu merah yang diterima dirinya dan dua pemain, Silva sepenuhnya meragukan keputusan itu. Bahkan Fulham seharusnya juga mendapat hadiah penalti saat Mitrovic dijatuhkan di kotak terlarang.
“Sulit dimengerti bila ada du kejadian di kotak penalti mereka. Salah satunya jelas penalti saat pelanggaran terhadap Mitrovic. Mengapa tidak ada yang meninjaunya?” ujar eks pelatih Everton ini.
Silva kemudian melanjutkan, “Bila Anda mengatakan apakah itu kartu merah, saya sangat meragukannya. Saya ingin tahu apa yang ditulis wasit tentang saya saat membuat laporan.”
Pelatih Harus Kontrol Emosi
Sementara, pelatih Man Utd Erik ten Hag sepakat bila pelatih dan pemain harus bisa mengontrol emosi saat pertandingan.
Hanya, dia mengakui hal itu sulit dilakukan. Ten Hag pun mendapat kartu saat memprotes wasit di laga melawan Barcelona yang berakhir imbang 2-2 di Liga Europa.
Dirinya juga kembali menerima kartu gara-gara memprotes wasit saat Casemiro dikartu merah dalam pertandingan melawan Southampton. Laga di kompetisi Liga Premier Inggris itu berakhir 0-0.
“Anda seharusnya mampu [mengontrol emosi]. Tetapi itu memang tidak mudah. Pekan lalu saya sampai frustrasi menghadapi banyak keputusan yang tidak tepat. Anda pun merasa semua seperti melawan Anda,” kata Ten Hag.
“Tetapi jelas Anda harus mengontrol diri. Wasit juga mendapat tanggung jawab yang besar,” ucapnya.
Kemenangan atas Fulham menjaga peluang Man Utd meraih treble. Setelah memenangi Carabao Cup dan bertahan di Piala FA, Man Utd juga lolos ke perempat final Liga Europa.***








