OLENAS.ID – Cat tembok tak memuaskan membuat konsumen komplain. Bukan cat yang tak berkualitas tetapi kemampuan tukang cat atau mandor yang minim teknik sehingga tidak bisa mengerjakannya dengan baik. PT Jotun Indonesia memberi pelatihan untuk mengatasi problem itu.
Pelatihan dari perusahan cat itu dikemas dalam Master Trainer yang digelar selama dua hari, 15 dan 16 Maret 2023 di Semarang. Program itu membidik petugas teknik, dalam hal ini tukang cat, yang bersentuhan langsung dengan material bangunan dan konsumen.
Pasalnya tukang cat rata-rata mempelajari kemampuan mengecat secara otodidak. Mereka belajar di lapangan dan bahkan langsung mempraktekkannya.
Baca Juga: Fajar/Rian Lolos dari Hadangan Ganda Korsel di All England
Padahal mengecat tak sekadar melapis dinding dengan cairan yang memberi warna beragam.
Jotun kemudian memberikan pelatihan kepada aplikator atau tukang cat yang mengaplikasikan bahan cat ke dinding atau kayu sebagai obyek.
Selain itu, kepuasan konsumen dengan cat yang digunakan makin meningkat. Mereka tidak merasa rugi saat membeli cat yang berkualitas dan dikerjakan oleh para tukang yang berkualitas pula.
“Jotun menyediakan cat yang berkualitas. Namun cat yang berkualitas menjadi tidak berguna bila berada di tangan tukang cat yang kurang kualitas. Tentu hasilnya tidak bagus,” kata Mega Evania, Retail Engagement Specialist PT Jotun Indonesia, Rabu, 15 Maret 2023.
Baca Juga: Bikin Haru, Pesan Menyentuh Irish Bella tentang Ammar Zoni
“Ini yang membuat mereka kecewa hasil hasil pengecatan tak memuaskan. Tidak bagusnya kualitas pengecatan karena pengerjaan yang tidak maksimal,” ujar dia lagi.
Pengetahuan tentang Cat
Program Master Trainer yang bekerja sama dengan Toko Cat Utama Semarang ini membantu tukang cat untuk meningkatkan kualitas dalam mengecat.
Tak hanya itu, mereka juga mendapat pengetahuan tentang cat dan penggunaannya. Ini memungkinkan para tukang memberikan hasil maksimal bila menerapkan apa yang sudah diberikan pada pelatihan.
Mega menuturkan Jotun sudah memberikan pelatihan kepada ribuan tukang cat di berbagai kota di Indonesia. Program itu sudah dilaksanakan sejak 2021 dan terus digulirkan.
Pelatihan itu juga membuat para tukang kian profesional. Pasalnya mereka mendapat pengajaran bagaimana berkomunikasi dengan konsumen.
Termasuk saat hasil pengecatan yang tak maksimal, para tukang yang menjadi sasaran pertama komplain konsumen.
“Tukang cat memiliki peran penting menjembatani Jotun dengan konsumen. Mereka yang menjadi tempat untuk konsultasi para konsumen tentang produk cat yang dibutuhkan. Jadi, tukang cat itu dibekali dengan skill dan pengetahuan sehingga mereka menjadi tukang cat berkualitas di mata konsumen mereka,” kata Vanessa Angela, Decorative Retail Consultant Jawa Tengah PT Jotun Indonesia.
Sementara, Manager Marcom Utama Grup Satriyo program ini sangat membantu tukang cat meningkatkan pengetahuan tentang cat.***










