OLENAS.ID – Pemain sayap Barcelona Raphinha menjadi trending. Sukses membawa Barca menang atas Athletic Bilbao di kompetisi La Liga Spanyol, namun masa depannya malah tak menentu. Chelsea pun tengah monitor pemain Brasil itu.
Raphinha sempat bikin waswas setelah Barca membawanya dari Leeds United di jendela transfer pemain musim panas lalu.
Bagaimana tidak, Barca harus merogoh kocek 58 juta euro atau 1,4 triliun rupiah yang menjadi pembelian termahal di bursa saat itu.
Baca Juga: Happy Asmara Bikin Kalimat Galau, Netizen: Wanita Selalu Benar
Hanya Raphinha sempat jeblok dan gagal memberi dampak bagi Blaugrana pada awal musim kompetisi. Namun situasi berbalik 190 derajat saat Ousmane Dembele mengalami cedera pada Januari 2023.
Dirinya mendapat kesempatan unjuk kemampuan menggantikan Dembele. Hasilnya ternyata tak sia-sia dan membuat pelatih Xavi Hernandez tersenyum lebar.
Raphinha sukses mengemas enam gol dan empat assists di La Liga Spanyol. Total, dia sudah mencetak sembilan gol dan sembilan assists di berbagai kompetisi.
Ketajamannya mengantarkan Raphinha sebagai top scorer kedua di bawah striker Robert Lewandowski. Sementara, Lewandowski sudah mengoleksi 18 gol dari 37 pertandingan bersama Barca.
Baca Juga: Sultan Hamengku Buwono X Yakin Gunung Merapi Tidak Akan Meletus Seperti Tahun 2010
Lebih dari itu, kontribusi Raphinha pun tak lagi dipandang sebelah mata. Dia sempat dua kali mencetak gol yang menentukan kemenangan Barca. Terakhir, pemain berusia 26 ini membawa Barca menang 1-0 atas Bilbao di kompetisi domestik
‘
Kemenangan yang mengukuhkan posisi Barca di puncak klasemen dengan poin 65. Peluang juara Barca kian dekat setelah unggul sembilan poin dari Real Madrid, rival terdekat.
Persoalannya, Barca sedang butuh duit untuk memperbaiki kondisi finansial klub. Presiden La Liga Javier Tebas sudah mengingatkan kepada Barca agar membereskan utang sebesar 177 juta poundsterling atau mencapai 3,3 triliun rupiah.
Kewajiban ini harus diselesaikan sebelum Barca kembali melakukan pembelian pemain. Dan, Barca bisa melego sebagian pemain.
Yang menjadi problem, Barca kesulitan menjual pemain. Hanya Raphinha yang berpeluang untuk dilepas demi membenahi struktur keuangan mereka. Ini menjadi kesepakatan antara klub dan Xavi yang harus rela tidak mempertahankan Raphinha.
Xavi memang tak ingin melepas salah satu pilar terbaiknya. Di sisi lain Raphinha juga tak ingin meninggalkan Camp Nou.
Namun semua itu tak berarti bila Barca mendapat tawaran dengan harga tinggi untuk Raphinha. Minimal, klub melepas dengan harga sebesar saat mereka membelinya dari Leeds.
Problem Barca dengan Raphinha yang tengah dimonitor Chelsea. Klub Liga Premier Inggris ini memang sudah mengincar sang pemain saat masih di Leeds.
Bahkan Chelsea berani memberi penawaran lebih tinggi ketimbang Barca. Namun Leeds tak ingin melepas Raphinha ke klub rival di Liga Inggris. Mereka pun memilih menerima tawaran dari Barca.
Setelah gagal menggaet Raphinha, beberapa pemain kemudian dimainkan di posisi sayap. Mulai dari Raheem Sterling yang biasa bermain sebagai centre forward, kemudian pemain anyar Mykhaylo Mudryk sampai Noni Madueke.
Sementara, pemain sayap seperti Hakim Ziyech dan Christian Pulisic malah akan dilepas di akhir musim ini. Chelsea pun bakal sibuk mencari pemain sayap. Dan target utama The Blues tak lain Raphinha.***








