OLENAS.ID – Erupsi Gunung Merapi akan terhenti sendiri, meski waktu yang tidak sebentar, setelah memenuhi lubang-lubang yang dirusak karena ditambang.
Manfaat erupsi itu disampaikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X saat berbicara di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Sabtu, 11 Maret 2023.
“Nanti kalau lubang-lubang akibat ditambang itu sudah tertutup kan berhenti sendiri. Memang itu perlu (waktu) lama karena tidak hanya di atas, yang di bawah kan juga pada berlubang kan gitu,” kata Sultan
Selain itu, Ngarsa Dalem, sapaan Sultan HB X, meyakini bahwa Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan DIY itu tidak akan meletus secara eksplosif seperti yang terjadi pada 2010.
“Enggak akan meletus seperti dulu,” ujarnya.
Pola erupsi pada gunung api aktif itu sudah mengalami perubahan dibandingan letusan sebelumnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat tak perlu panik menghadapi awan panas guguran yang meluncur sampai maksimal empat kilometer.
“Sekarang memang harus keluar ya memang ‘nyembur’, tapi kan hanya satu kilometer, dua kilometer karena yang ditambang di sekitar situ,” ucapnya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sebelumnya mengatakan, erupsi Merapi pada Sabtu, 11 Maret 2023merupakan terbesar kedua setelah erupsi pada 2021.
Awan panas guguran tercatat 24 kali tetapi tak sebanyak 52 kali yang terjadi pada 27 Januari 2021. Status Merapi hingga saat ini juga masih Level III, tak berubah sejak November 2020.
Hingga saat ini juga belum ada imbauan evakuasi bagi warga sekitar sebab luncuran awan panas guguran masih belum melampaui jarak aman rekomendasi BPPTKG. ***
