OLENAS.ID – Rekonstruksi penganiayaan oleh Mario Dandy Satrio (20) di Kompleks Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Maret 2023 banyak menarik perhatian. Juga beberapa hal baru terungkap.
Dalam peristiwa itu Mario melakukan penganiayaan sadis, yang mengakibatkan David Ozora (17) sampai koma dan hingga kini belum pulih di rumah sakit. Saat kejadian, ada Shane Lukas (19) dan AG (15) yang juga menjadi tersangka.
Saat berlangsung rekonstruksi AG tidak dihadirkan, digantikan oleh petugas perempuan, karena AG masih di bawah umur. Saat ini AG ditahan di LPSK.
Salah satu sorotan publik adalah sepatu yang dikenakan oleh Mario Dandy dalam rekonstruksi tersebut. Ia mengenakan sepatu Nike seri Fly.by Mid 2 berwarna dominasi hitam dengan sol putih, yang harganya sekitar Rp1,3 juta.
Berbanding balik dengan Shane, yang hanya memakai sandal biasa, merek Porto yang diperkirakan harganya Rp 30 ribuan.
Sepatu yang dikenakan oleh Mario ituberbeda dengan barang bukti berupa sepatu puma berwarna hitam, yang ditunjukkan oleh Polres Metro Jakarta Selatan saat konferensi pers pada 22 Februari 2023.
Saat itu pertama kalinya ditampilkan Mario di depan awak media. Polisi menyertakan beberapa barang bukti, termasuk sepasang sepatu merek Puma. Sepatu ini yang dipakai Mario ketika melakukan penganiayaan terhadap David.
Seperti diketahui, penganiayaan terhadap David terjadi pada 20 Februari 2023. Dalam rekonstruksi terungkap, awalnya Mario menantang David berkelahi, tapi ditolak karena David merasa tidak sepadan dari segi fisik.
Mario lalu menghukumnya dengan push up 50 kali, tapi hanya bisa dilakukan 20 kali, yang membuat Mario lalu menggantinya dengan sikap tobat.
Saat berlangsung penganiayaan itu Shane Lukas merekamnya, dengan handphone milik Mario. Sedangkan AG berada di dalam mobil, lalu keluar sambil membawa rokok ketika David menjalani hukuman sikap tobat. AG mengambil korek api yang ada di dekat kepala David, dan menghisap rokok dengan santainya.
Penganiayaan itu lalu terhenti ketika N datang dan menghardik ketiganya. David lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Dalam rekonstruksi N tak bisa melanjutkan kesaksiannya karena emosi yang meluap. ***










