Beranda Berita Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Temanggung Kena Dampak Hujan Abu

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Temanggung Kena Dampak Hujan Abu

2
0

Hujan abu di Windu Sajan, Magelang. OLENAS.ID – Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran pada Sabtu, 11 Maret 2023. Daerah sekitar Gunung Merapi seperti Klaten, Magelang dan Temanggung turut terdampak adanya erupsi.

Luncuran awan panas dari Gunung Merapi mengarah ke Kali Bebeng atau Kali Krasak.  Masyarakat yang bermukim di sekitar Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini diminta untuk waspada.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengimbau untuk menjauhi daerah berbahaya.

Baca Juga: Jadwal Liga Premier Inggris: Potter Aman di Chelsea, Conte Waswas di Tottenham

“Saat ini erupsi masih berlangsung. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya,” kata Agus, Sabtu.

Hujan abu akibat awan panas guguran Gunung Merapi meluas hingga wilayah Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi menyebutkan sejumlah wilayah yang terdampak hujan abu Merapi, antara lain Kecamatan Kranggan, Selopampang, Tlogomulyo, Temanggung, Bulu, dan Parakan.

Baca Juga: Keseruan Juga Nih Ria Ricis dan Lesti Kejora Main Kuda Bareng

“Hujan abu relatif tipis. Kami membagikan masker kepada masyarakat, terutama para pengendara untuk melindungi pernapasan,” kata Toifur.

Sedangkan masyarakat Klaten merasakan hawa panas akibat luncuran awan panas Merapi. Sebelumnya Klaten yang belakangan kerap dilanda hujan deras membuat hawa menjadi sejuk dan bahkan dingin. Namun adanya awan panas, suasana di Klaten pada Sabtu ini terasa panas.

Di daerah Paten, Magelang, hujan abu Merapi mengakibatkan suasana menjadi gelap seperti di malam hari.

Dalam pemutakhiran rekomendasi status aktivitas siaga Gunung Merapi, Badan Geologi telah melakukan evaluasi terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Hingga saat ini status aktivitas masih ditetapkan pada tingkat “SIAGA”.***