OLENAS.ID – Erupsi gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Sabtu, 11 Maret 2023 masih berlangsung. Masyarakat diminta menjauhi jarak bahaya 7 kilometer dari puncak Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.
“Terjadi satu kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi pada Sabtu, 11 Maret 2023 pukul 06.00 – 12.00, satu kali gempa fase banyak, dan 19 kali gempa vulkanik dalam,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso
Dalam kurun waktu itu, juga tercatat satu kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi, dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.
“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.”
“Pada sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.”
“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.”
Sementara itu, laporan Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan menyebutkan bahwa awan panas guguran itu juga memicu abu vulkanik yang mengarah ke barat laut-utara.
Masyarakat juga diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tulis BPPTKG, Saat ini, status Gunung Merapi masih dalam level III atau ‘siaga’ sejak November 2020. ***










