Beranda Berita Warga Negara Suriah dan Ukraina di Bali Ditangkap, Punya KTP dan Kartu...

Warga Negara Suriah dan Ukraina di Bali Ditangkap, Punya KTP dan Kartu Keluarga Lokal

1
0

Paspor dan KTP warga negara Suriah

OLENAS.ID – Ajaib, warga negara Suriah berisial MZ (31), dan WN Ukraine, RK (37) bisa punya KTP dan Kartu Keluarga di Bali. Keduanya ditangkap oleh Kemenhumkam Bali saat Imigrasi melakukan razia orang asing.

“Saat diperiksa ternyata memiliki KTP padahal dia WNA, KTP-nya juga bukan sebagai KTP WNA tapi sebagai WNI. Sekarang kita sedang menunggu hasil follow up dari pihak kepolisian,” kata Kakanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitulu, Selasa, 7 Maret 2023.

MZ tercatat memiliki KTP WNI atas nama Agung Nizar Santoso dan diringkus pada Februari 2023 lalu di sebuah indekos di Kota Denpasar.

Sedangkan RK yang mendapatkan KTP WNI atas nama Alexander Nur Rudi, ditangkap di sebuah vila di Kuta, Badung, pada Maret 2023.

Kemenkumham Bali belum bisa memastikan apakah KTP itu asli atau palsu. Saat ini masih menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian.

“Bagaimana mereka memperoleh KTP, siapa yang membantu mereka, apakah mereka melakukan rekam KTP secara langsung atau bagaimana?. Ini pendalamannya kita kerja sama dengan polisi dan kejaksaan. Jadi sama-sama sedang mendalami,” katanya.

Tak hanya itu, berdasarkan temuan Imigrasi, keduanya juga sedang mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

“Tujuannya apa, kami belum jelas,” kata Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah KemenkumHAM Bali, Barron Ichsan, Rabu, 8 Maret 2023. 

 

MZ dan RK masih ditahan di ruang detensi. Imigrasi akan menindak lanjuti masalah ini setelah polisi dan kejaksaan menemukan ada atau tidaknya dugaan pelanggaran di kasus ini.

Menurut Dukcapil Kota Denpasar, Dewa Gede Juli Artabrata, keduanya mendapatkan KTP sesuai prosedur yang berlaku. Namun mereka diduga memalsukan dokumen-dokumen yang digunakan untuk mengajukan pengurusan KTP.

“Kalau kecolongan, masalahnya semua persyaratan terpenuhi tapi apa yang dipersyaratkan itu tidak benar. Dukcapil kita hanya mencatatkan apa yang disampaikan melalui formulir dan pernyataan. Kalau pengecekan itu ada 450 masuk setiap hari habis pegawai kami,” ucap Dewa Gede Juli Artabrata. ***