OLENAS.ID – Pelatih anyar PSIS Semarang Gilbert Agius gagal meraih kemenangan dalam debutnya. Dalam duel Liga 1 2022/2023 PSIS vs Persita Tangerang berakhir imbang 1-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu, 25 Februari 2023. Agius juga belum terbiasa dengan jadwal padat kompetisi.
Hat-trick imbang dengan produktivitas gol yang minim. PSIS kembali berbagi poin setelah bermain imbang untuk ketiga kalinya saat menjamu Persita di Sleman.
Laga kandang PSIS tak bisa dilaksanakan di Stadion Jatidiri, Semarang. Pasalnya laga PSIS berbarengan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Semarang. Laga akhirnya dipindahkan ke Sleman dan digelar tanpa penonton.
Baca Juga: China Berikan Cuti Melahirkan Sampai 30 Untuk Kurangi Resesi Seks
Hanya, Laskar Mahesa Jenar gagal meraih kemenangan di laga kandang. Bahkan PSIS sempat tertinggal lebih dulu setelah pemain Persita, Ezequiel Vidal mencetak gol di menit 54.
Beruntung, PSIS berhasil menyamakan kedudukan menjelang akhir pertandingan. Gol tuan rumah dihasilkan Fredyan Wahyu di menit 82. Skor 1-1 bertahan sampai akhir laga.
Ini menjadi laga ketiga berturut-turut PSIS yang berakhir imbang. Sebelumnya, PSIS ditahan Persis Solo 1-1 dan Persikabo 0-0.
Meski gagal menang, tetapi Agius tak kecewa. Menurut pelatih asal Malta ini tim bermain bagus terutama di babak kedua. Mereka juga menciptakan sejumlah peluang meski hanya satu yang bisa dikonversi menjadi gol.
Baca Juga: Nissa Sabyan Curi Perhatian Penggemarnya Saat Jadi Ojek Payung
“Setelah imbang di babak pertama, kami menunjukkan penampilan yang lebih baik dan menciptakan beberapa peluang di babak kedua,” ujar Agius yang pernah menjadi pelatih caretaker timnas Malta seperti dikutip laman resmi liga.
Agius menuturkan PSIS sesungguhnya tim yang bagus dengan materi pemain yang berpengalaman. Dirinya pun tak kesulitan mengenal kekuatan tim.
Agius Belum Terbiasa Jadwal Liga 1
Hanya, Agius masih belum terbiasa dengan jadwal padat kompetisi. Pemain legendaris Malta ini berusaha mengatur stamina pemain karena mereka harus menjalani tiga pertandingan dengan jarak waktu yang berdekatan.
Sebagai pelatih anyar, Agius belum terbiasa dengan jadwal liga yang berdekatan. Hal yang sesungguhnya tak aneh lagi saat klub mengikuti kompetisi di Tanah Air.
Termasuk jarak pertandingan yang cukup jauh. Menurut dia dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk melakukan perjalanan dari satu kota ke kota berikut.
Baca Juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani Minta Maaf Kepada David dan Keluarganya, Depkeu Turut Tercoreng
Luasnya wilayah NKRI menjadikan jarak antarkota memang berjauhan. Berbeda dengan Malta, sebuah negara kecil di Eropa.
Bahkan negara Agius hanya memiliki luas 316 km2. Bahkan dengan Kota Semarang yang menjadi home base PSIS pun masih kalah luas.
Sedangkan penduduk Malta sekitar setengah juta. Sangat jauh dengan Semarang yang jumlah penduduknya mencapai 1,6 juta.
Agius, saat masih menjadi pemain profesional dengan memperkuat klub Valletta, tak perlu melakukan perjalanan yang jauh saat melakoni laga tandang.
Bandingkan dengan PSIS yang harus terbang atau melakukan perjalanan darat ke Surabaya, Bandung, Jakarta dan beberapa kota lain saat menjalani pertandingan di luar kandang.
Paling tidak ini menjadi pengalaman berharga Agius yang baru pertama kali meninggalkan negaranya untuk menangani klub sepak bola.
PSIS sendiri masih berada di peringkat sembilan dengan poin 35 setelah bermain imbang melawan Persita. Sedangkan posisi Persita satu strip di bawah PSIS dengan 33 poin.***








