Beranda Soker Man Utd Vs Newcastle United, Lisandro Martinez: Saya Kadang Ingin Membunuh

Man Utd Vs Newcastle United, Lisandro Martinez: Saya Kadang Ingin Membunuh

2
0

Bek tengah Manchester United Lisandro Martinez yang mendapat julukan The Butcher alias si Penjagal. OLENAS.ID – Newcastle United berambisi memburu trofi. Namun mereka bertemu lawan tangguh, Manchester United, di final Carabao Cup atau Piala Liga. Bek Lisandro Martinez pun siap mengancam pemain Newcastle dalam duel di Stadion Wembley, Minggu, 26 Februari 2023 pukul 23.30 WIB.

Martinez mendapat julukan sangar: The Butcher [of Amsterdam]. Julukan itu diberikan fans saat dia bermain di Ajax Amsterdam.

Pasalnya, Martinez tipikal bek tengah yang agresif, tanpa kompromi, keras tetapi tidak kasar. Pas banget bagi centre back yang mendapat ‘kehormatan’ sebagai pemain penting karena berada di jantung pertahanan.

Baca Juga: Peran Shane Ternyata Tak Hanya Merekam Penganiayaan, Tapi Juga Provokator yang Membuat Mario Emosi

Bagaimana jadinya bila jantung pertahanan bocor. Sudah pasti gawang bakal kebobolan. Martinez tak ingin gawang Man Utd mengalami kebocoran. Bisa jadi, dia yang pertama kali dilirik kiper David de Gea saat harus memungut bola di gawang.

Dan, bek andalan timnas Argentina ini siap mengambil risiko itu. Dirinya pun memberi jaminan keamanan gawang tim. Sesuai julukannya, dia siap menjadi penjagal siapa pun yang ingin lewat.

Saking garangnya, Martinez sampai merasa ingin membunuh pemain lawan. Kadang dia merasa kesulitan mengontrol diri sehingga ingin mencederai lawan. Berlebihan memang.

“Yup. Sulit memang. Kadang, saya ingin membunuh orang. Tetapi Anda harus mengontrol diri dengan baik. Saat masuk lapangan, saya akan fight untuk mendapatkan bola. Bila harus melangkahi mayat orang, saya pun akan melakukannya,” ujar Martinez seperti dikutip The Sun.

Baca Juga: Dosen UII Yogyakarta Sudah Ditemukan di Amerika Serikat

Bek berusia 25 ini membuktikan sesumbarnya. Dia sukses mematikan striker Barcelona Robert Lewandowski di dua pertandingan Liga Europa. Dari dua laga yang berakhir 2-2 dan saat Man Utd menang 2-1 di Old Trafford, Lewandowski tak mampu membobol gawang Man Utd.

Satu-satunya gol dari penyerang timnas Polandia itu dihasilkan dari titik penalti. Selebihnya, eks pemain Bayern Munich ini tak berkutik sama sekali.

Padahal, Martinez kalah besar dan tinggi dengan Lewandowski yng mencapai 185 cm. Bandingkan dengan Martinez yang hanya 175 cm.

Bek Tengah Paling Pendek di Liga Inggris 

Dengan tinggi tak lebih dari 180 cm, Martinez menjadi bek tengah terpendek di Liga Premier Inggris.

Kontras dengan postur tubuh pemain di posisi itu yang rata-rata tinggi besar. Eks bek tengah Liverpool Jamie Carragher, misalnya, memiliki tinggi 185 cm.

Bahkan legenda bek tengah Man Utd, Rio Ferdinand, memiliki tinggi 189 cm. Sama dengan tandemnya, Nemanja Vidic, di jantung pertahanan The Red Devils.

Baca Juga: Universitas Prasetya Mulya Pecat Mario Dandy yang Mahasiswa Semester 1 Fakultas Ekonomi Bisnis

Tak heran bila Carragher meragukan Martinez bisa berhasil di Liga Inggris. Menurut Carragher, pemain itu tak bisa bermain dengan skema empat bek yang biasa dipakai klub-klub Inggris.

“Dengan tinggi badannya, sulit bagi dia untuk bermain dengan empat bek. Dia mungkin bisa digeser sebagai bek kiri atau saat tim bermain dengan tiga bek. Sulit bagi dia bermain di Liga Premier ,” kata Carragher.

Namun Martinez menepis anggapan itu. Apalagi, postur tubuhnya pun pernah menjadi sorotan saat dia bermain di Argentina.

Baca Juga: Daftar Lagu Album FACE Dirilis, Jimin Menulis Lirik di 5 Lagu

“Biarkan saja. Itu hanya opini saja. Saya paham mengapa dia berkata seperti itu. Mereka menunjukkan siapa sesungguhnya mereka. Itu bukan problem bagi saya,” kata Martinez menjawab kritikan itu.

“Dengan postur seperti itu memang tidak biasa bermain sebagai bek tengah. Dan itu memang tak mudah,” ucap dia.

Meski demikian, Martinez membuktikan dirinya tak sekadar pajangan di skuad Man Utd. Pelatih Erik ten Hag yang sudah menangani dia sejak di Ajax pun mengandalkan pertahanan Man Utd kepada pemain yang membawa Argentina memenangi Piala Dunia 2022 ini.

Termasuk pada laga final Carabao Cup melawan Newcastle. Martinez pun berambisi membawa Man Utd meraih trofi pertama sejak 2017. Bahkan saat itu, Man Utd memenangi Carabao Cup dan Liga Europa.

 “Meraih gelar juara itu seperti membuka pintu untuk menyambut [trofi] yang lebih banyak datang. Penting bagi kami meraih trofi pertama untuk meningkatkan kepercayaan diri dan upaya meraih lebih banyak lagi,” ucap Martinez.***