Beranda Berita Prihatin Iklan Dikuasai Medsos, Erick Thohir Dorong Perbaikan Industri Media

Prihatin Iklan Dikuasai Medsos, Erick Thohir Dorong Perbaikan Industri Media

2
0

Menteri BUMN Erick Thohir (kedu dari kiri) mendorong perbaikan ekosistem industri media. OLENAS.ID – Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan keprihatinan ekosistem di industri media nasional yang dikuasai pemilik platform asing. Menteri pun mengajak para pelaku media memperbaiki ekosistem di industri media agar lebih sehat dan sustain.

Menteri menyatakan tegas bahwa ekosistem media terlihat sehat bila aliran keuntungan ke pelaku industri dalam negeri. Persoalannya, keuntungan terbesar di industri media masih disedot oleh para pemilik platform asing.

“Salah satu indikasi kesehatan ekosistem media adalah besarnya aliran keuntungan yang mengarah ke pelaku industri di dalam negeri,” kata Erick Thohir.

Baca Juga: Tangis Haru dan Bahagia Keluarga Richard Eliezer di Manado

“Saat ini, keuntungan terbesar di industri media masih disedot oleh para pemilik platform asing,” kata dia di sela-sela diskusi Launching Jaringan Pemred Promedia (JPP) di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa, 14 Februari 2023.

Promedia Teknologi Indonesia meresmikan JPP yang merupakan wadah pemimpin redaksi dari media yang merupakan mitra dari perusahaan teknologi itu.

Saat ini, Promedia Teknologi Indonesia sudah memiliki mitra 852 media yang tersebar di seluruh Indonesia.

Peresmian itu menghadirkan Menteri BUMN, Menparekraf Sandiaga Uno, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dan Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers Agus Sudibyo.

Baca Juga: LaNyalla Percaya Pemerintah Tidak Mungkin Intervensi Kepengurusan Cabor, Khususnya PSSI

Menurut Erick saat ini memang sedang gencar ekosistem dibangun industri yang berpihak pada media dalam negeri.

Indonesia Harus Berani 

Dia menegaskan Indonesia harus memiliki keberanian seperti negara lain yang memberikan ulasan kepada para pemilik platform digital.

Terutama mereka yang dianggap tidak berpihak kepada ekosistem nasional. Hal ini sudah dilakukan Amerika Serikat yang memberikan review kepada Tik Tok.

Promedia Teknologi Indonesia saat meresmikan Jaringan Pemred Promedia di Jakarta, 14 Februari 2023.

“Jadi kita dorong ekosistem digital ekonomi dengan payung hukum yang jelas, dan berpihak kepada Indonesia. Saya yakin kita bisa. Mau sampai kapan sebagai bangsa besar market kita digerogoti oleh bangsa asing terus,” ujar Erick.

Baca Juga: Kekesalan Guf Miftah, Diremehkan Sebuah Rumah Sakit Bertaraf Internasional Tidak Sanggup Bayar

Menurut Erick, keberadaan platform asing harus diatur agar bersedia masuk sebagai bagian dari ekosistem digital Indonesia. Ini ditujukan agar lapangan kerja tercipta secara maksimal di dalam negeri.

“(Di industri media), yang belum kita sadari, ekosistem iklannya sendiri tidak di sini (Indonesia). Sebanyak 80 persen iklan digital itu ada di Facebook, Google, dan Tik Tok,” kata Erick.

“Kita selalu dilema, dan terjebak dengan ekosistem yang dibuat orang lain. Kita tidak punya ekosistem sendiri,” ujarnya menegaskan.

Jika industri media sukses, maka industri lain pun bisa sukses. Salah satunya adalah industri games lokal, yang menurut Erick, sedang tidak baik-baik saja.

“Sebanyak 9 milliar USD pergi ke luar negeri. Tidak ada game lokal (yang menerima manfaat). Secara industri, (industri games lokal itu) seperti tumbuh, tetapi secara transaksi tidak,” kata Erick.

Acara peresmian pengurus JPP ini juga disiarkan langsung secara daring di 63 akun, dengan rincian 30 akun YouTube, 2i akun Facebook, dan 5 akun Instagram.***