OLENAS.ID – Manchester United FC sempat naik ke peringkat dua usai mengalahkan Leeds United di Liga Premier Inggris. Namun Manchester City sukses merebutnya kembali. Buntutnya, dua eks kapten Man Utd malah berdebat dan perang sendiri. Soal apa?
Man Utd memenangi War of The Roses dengan menaklukkan Leeds 2-0 di Elland Road. Kemenangan yang menjadikan Man Utd naik satu strip menggeser Man City.
Namun posisi itu tak bertahan lama. Hanya berselang beberapa jam, The Cityzens kembali merebutnya usai mengalahkan Aston Villa 3-1 di Etihad.
Baca Juga: Gempa Itu Menewaskan Aktivis CIJA Bersama Seluruh Keluarganya di Suriah
Persaingan di antara mereka masih ketat dan panas karena Man City yang memiliki poin 48 hanya unggul dua poin dari rival satu kota.
Tak hanya Manchester Derby dalam perebutan posisi di papan atas, tetapi bagaimana peluang mereka menggeser Arsenal yang masih bertahan di puncak klasemen?
Arsenal memang lagi apes. Setelah menang 3-2 atas Man Utd di Emirates, mereka malah gagal di tiga laga berikutnya. Arsenal kalah dari Man City dan Everton dengan skor sama 1-0. Terakhir, The Gunners bermain imbang 1-1 melawan Brentford.
Praktis, Arsenal kehilangan tujuh poin berharga. Man City pun berhasil merapatkan jarak poin menjadi tiga. Sedangkan Man Utd masih tertinggal lima poin.
Baca Juga: Prestasi Hebat, Remaja Klaten Juara Pemilihan Putra Putri Nusantara 2023
Hanya, Arsenal sedikit di atas angin karena baru menyelesaikan 21 pertandingan. Sementara, Man City sudah bermain 22. Man Utd yang terpaksa menunggu mereka karena sudah tampil 23 kali.
Man Utd Bukan Favorit Juara
Mantan kapten Man Utd Gary Neville menilai keberhasilan The Red Devils mempertahankan posisi di tiga besar usai kemenangan atas Leeds tak menjadikan mereka sebagai salah satu kandidat juara.
Meski Man Utd berhasil memangkas jarak poin dengan Arsenal, tetapi mereka tetap tak menjadi favorit dalam perebutan titel liga.
“Saya tidak mempertimbangkan mereka bersaing dalam perebutan titel Liga Premier. Lihat saja di pertandingan melawan Leeds. Man Utd seperti tak ingin menang,” ucap Neville seperti dikutip Sky Sports.
Baca Juga: Jimin BTS Bersiap Debut Solo Dirilis Maret, ARMY Tak Sabar Menunggu
Neville, lebih lanjut, mengatakan bila serius ingin bersaing di liga, pelatih Erik ten Hag sudah pasti menurunkan skuad terbaik di Elland Road.
Namun, Ten Hag malah mengistirahatkan Lisandro Martinez dan Raphael Varane. Bahkan bek kiri Luke Shaw kembali digeser ke tengah untuk menempati posisi centre back bersama Harry Maguire.
“Menurut saya Erik ten Hag lebih memprioritaskan laga melawan Barcelona. Buktinya, Martinez dan Varane duduk di bench. Yang bermain di posisi bek tengah malah Shaw dan Maguirre,” ujar mantan bek kanan yang turut membawa Man Utd memenangi Liga Premier delapan kali dan dua kali juara Liga Champions.
“Bila ingin juara liga, dia seharusnya memprioritaskan Liga Premier. Namun meski dia merotasi pemain di laga tandang Man Utd masih bisa menang. Strategi dia berjalan sesuai perkiraan,” kata Neville.
“Hanya saya tetap tak bisa juara liga musim ini. Mereka masih menjalani banyak pertandingan. Dan, mereka memang belum selevel Man City dan Arsenal,” ujarnya.
Keane Yakin Juara
Berbeda dengan Roy Keane, kapten Man Utd yang menggantikan legenda Eric Cantona. Peluang Man Utd tetap terbuka meski saat ini berada di peringkat tiga. Apalagi, Man City dan Arsenal masih saling bertemu.
“Arsenal dan Man City masih akan bertemu. Bila tim-tim di atasnya terpeleset, Man Utd bakal segera merebutnya,” ucap Keane.
“Mereka baru saja dan memberi tekanan kepada City. Dengan melihat bagaimana mereka memulai kompetisi, dikalahkan Brighton dan Brentford, dan di mana posisi mereka saat ini, saya yakin mereka masih memiliki peluang,” kata dia.
Baca Juga: Tersandung Perselingkuhan Dengan Stafnya, Wali Kota Toronto, Kanada, John Tory Mengundurkan Diri
Man Utd masih bisa bersaing asal menjaga konsistensi. Pasalnya, mereka kehilangan poin penting justru saat menghadapi lawan yang diperkirakan bisa diatasi seperti di laga melawan Crystal Palace dan Leeds di Old Trafford.
Man Utd bermain imbang 1-1 saat dijamu Palace dan kembali kehilangan poin setelah ditahan Leeds 2-2. Bahkan mereka nyaris kalah karena sudah tertinggal 0-2. Man Utd kemudian membalasnya dengan kemenangan di kandang Leeds.
“Man Utd, kini, tahu apa yang harus dilakukan untuk memenangkan pertandingan. Mereka juga menunjukkan kualitasnya seperti saat gol pertama melawan Leeds,” kata Keane yang tercatat tujuh kali membawa Man Utd memenangi Liga Premier dan sekali menjadi juara Liga Champions.
“Bila City terpeleset seperti yang pernah mereka lakukan dan Arsena mengalami penurunan, maka Man Utd yang siap merebutnya,” ucap dia.***








