OLENAS.ID – Apes memang Rohmadhon, pemuda asal Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta. Membawa pedang mainan saat naik motor, dia dikira melakukan kejahatan jalanan alias klitih. Dia kemudian ditembak dengan air soft gun oleh pelaku klitih.
Kasus klitih kembali terjadi di DI Yogyakarta. Setelah kasus pemukulan di kawasan titik nol yang bikin heboh di media sosial, kini klitih terjadi di Imogiri, Bantul.
Korbannya, Rohmadhon bersama seorang yang berboncengan naik sepeda motor di malam hari menjelang dini hari.
Baca Juga: Saat Gempa Melanda, Irmakleyla Tak Punya Kesempatan Untuk Melarikan Diri
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry, Minggu , 12 Februari 2023, mengatakan kejadian klitih yang menimpa Rohmadhon terjadi di Jalan Parangtritis Km 19,5.
Saat itu, Sabtu, 11 Februari 2023 pukul 00.10 WIB, Rohmadhon yang pergi dengan teman bertemu pelaku yang berjumlah empat orang.
Saat berpapasan pelaku sempat melihat Rohmadhon membawa pedang. Biasanya pelaku klitik kebiasaan membawa senjata tajam yang kemudian diayun-ayunkan.
Mengira Rohmadhon pelaku klitih, mereka kemudian berbalik arah dan mengejar. Pemuda berusia 18 ini tersusul dan kemudian terjadi adu mulut di antara mereka.
Baca Juga: Apa Penyebab Bangunan di Turki Rentan Dengan Gempa?
Salah satu di antara pelaku yang juga klitih, kemudian mengambil air soft gun dan menembakkan beberapa kali ke arah korban.
Tembakan itu mengenai kepala bagian belakang dan luka di bagian tangan. Sedangkan temannya dipukul di bagian pipi kanan sehingga memar.
“Sebelum kejadian, pelaku melihat korban yang mengendarai sepeda motor membawa benda seperti pedang. Pelaku mengira korban akan melakukan tindak klitih. Padahal, itu pedang mainan,” katanya.
Apes memang Rohmadhon. Malam-malam menjelang dini hari keluar membawa sepeda motor sehingga dikira melakukan klitih. Dirinya malah menjadi korban klitih.
Baca Juga: Aya, Bayi Keajaiban Dari Suriah yang Membuat Ribuan Orang Ingin Mengadopsinya
Usai melakukan penembakan kemudian rombongan pelaku kemudian melarikan diri ke arah selatan Jalan Parangtritis. Selain itu teman korban menjadi korban pemukulan yang menyebabkan memar di pipi sebelah kanan.
“Kasus ini masih ditangani petugas. Korban juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik,” ujar I Nengah.
Kasi Humas juga mengimbau kepada kepada orang tua untuk lebih memperhatikan pergaulan anaknya.
Apalagi jika anak keluar di atas pukul 23.00 WIB. Mereka bisa menjadi korban kejahatan jalanan atau malah menjadi pelaku kejatahatan jalanan.***










