OLENAS.ID – Di tengah penanganan yang dinilai lamban, korban gempa di Turki bagian selatan, serta dampaknya ke Suriah, warga yang meninggal kini menembus 16.000 orang lebih.
Mengutip AFP, Kamis, 9 Februari 2023, dalam pernyataan baru dari pejabat dan petugas medis, di Turki terdapat 12.827 orang tewas. Sedangkan di Suriah terdapat 3.162 warga meninggal dunia.
Dari korban gempa itu terdapat dua WNI yakni ibu dan anak.
“1 WNI atas nama Nia Marlinda asal Bali dan seorang anak berusia 1 tahun, serta suami WN Turki di Kahramanmaras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan,” kata Dubes RI untuk Turki, Lalu M.Iqbal.
Penanganan Lambat
Sementara itu, pemerintah Turki dikecam karena lambat dalam penanganan gempat dahsyat bermagnitudo 7,7 yang terjadi pada Senin, 6 Februari 2023.
Dikutip dari AFP, 8 Februari 2023, tim penyelamat dilaporkan baru hadir ke lokasi bencana 12 jam pertama usai gempa terjadi.
Gempa mengguncang daerah selatan dan tenggara Turki sekitar Senin dini hari pukul 04.00 waktu setempat. Sementara itu, tim penyelamat dikabarkan baru berdatangan pada Senin malam.
Menurut para penduduk, sesampainya di lokasi pun, tim hanya bekerja beberapa jam sebelum istirahat malam.
Salah satu warga Turki, Celal Deniez mempertanyakan “pajak gempa” yang diterapkan pemerintah usai gempa dahsyat melanda Turki Agustus 1999. Sebanyak 17.400 orang meninggal dunia.
“Ke mana semua pajak yang kita kumpulkan sejak 1999?” ujar Deniez yang geram atas kelambanan respons pemerintah Turki.
Pendapatan pajak gempa diperkirakan bernilai 88 miliar lira atau sekitar Rp70 triliun. Namun, pembelanjaan dan penggunaan uang ini tak diketahui oleh publik. ***










