Beranda Berita Diguncang Gempa, Turki Berduka, Presiden Erdogan: 912 Meninggal

Diguncang Gempa, Turki Berduka, Presiden Erdogan: 912 Meninggal

1
0

Turki diguncang gempa yang mengakibatkan ratusan orang meninggal. OLENAS.ID – Turki berduka. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Turki, Senin, 6 Februari 2023 pagi waktu setempat. Disusul dengan gempa kedua yang berkekuatan 7,5 magnitudo. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan 912 orang meninggal dan 5.385 mengalami luka-luka.

Gempa yang terjadi pada pagi dan siang hari itu mengguncang distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras, Turki.

Tidak hanya Turki, gempa juga mengguncang wilayah barat laut Syria. Getaran gempa juga dirasakan sampai Siprus dan Lebanon.

Baca Juga: Santri Tak Hanya Ngaji, di Yogyakarta Santri Kembangkan UMKM

Tak sedikit daerah di Turki yang mengalami kerusakan parah. Daerah yang paling parah terdampak bencana alam itu di antaranya Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Hatay, Osmaniye, dan Kilis.

Presiden Erdogan melalui siaran di televisi menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi nasional itu. Presiden menuturkan sedikitnya 912 orang meninggal dan 5.385 luka-luka.

“Kami berharap secepatnya melewati bencana ini bersama-sama,” kata Erdogan seperti dikutip CNN.

Gempa itu mengakibatkan kerusakan berat di berbagai kota. Tidak kurang 2.000 bangunan yan mengalamikerusakan.

Baca Juga: Kuliner Daerah Harus Berinovasi Rasa dan Kemasan, JIka Tidak Mau Tergerus Makanan Luar Negeri

“Saat ini 2.470 korban diselamatkan dari reruntuhan. Ada 2.818 bangunan yang hancur total,” ujar dia.

Presiden mengatakan lebih lanjut bila ini bencana terbesar sejak gempa Erzincan pada 1939. Korban jiwa bencana gempa di tahun itu diperkirakan 32.000 meninggal dan 100.000 mengalami luka-luka.

Atas bencana itu, Presiden menyampaikan pemerintah daerah untuk melakukan mobilisasi dengan semua peralatan untuk menolong daerah tidak hanya yang paling parah terdampak gempa tetapi juga 10 regional lain yang dampaknya tidak terlalu parah.

Presiden menambahkan tim pencarian dan penyelamat untuk memprioritaskan korban yang tertimpa dan terjebak di reruntuhan bangunan.

Saat itu tidak kurang 9.000 personel diterjunkan menangani korban bencana. Jumlah itu akan terus bertambah agar korban bisa diselamatkan.

“Kami mengerahkan semua tim pencarian dan penyelamatan kami ke zona gempa. Kami juga menetapkan status siaga tertinggi,” kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu.

Baca Juga: Kisah Nazar Bangun Masjid Ivan Gunawan, Dari Sumur Sampai Salat Pakai Daun

Soylu, lebih lanjut, mengatakan gempa tersebut telah menyebabkan korban dan kerusakan di sedikitnya 10 provinsi di Turki selatan dan tenggara.

“Kami menetapkan status siaga tingkat keempat. Ini merupakan tingkat siaga yang mencakup bantuan internasional,” ujarnya.

Tinggal di Mobil

Gempa besar itu memaksa korban mencari perlindungan untuk menyelamatkan diri. Dr. Mazen Kewara, Direktur Lembaga Medis Amerika Syria di Turki menuturkan bila dirinya dan keluarga memilih tinggal di mobil untuk sementara waktu.

Menurut dia untuk saat ini, mobil merupakan tempat paling aman. Apalagi, keluarganya tinggal di Gaziantep yang menjadi episentrum gempa.

“Kami tak bisa menempati bangunan-bangunan lagi. Mungkin ini berlangsung beberapa jam saja atau bisa saja sampai lusa. Saya tidak tahu,” kata Kewara.

Sementara, Ozgul Konakci yang menetap di Malatya mengungkapkan rasa syukur karena dia dan keluarga selamat dari gempa. Dirinya harus menyaksikan tetangganya terjebak di bangunan yang runtuh.

“Petugas masih berusaha menyelamatkan mereka. Hanya, cuaca yang dingin dan bersalju agak menyulitkan. Kami tidak tahu apa yag harus kami lakukan. Kami hanya bisa menunggu,” kata wanita berusia 25 itu.***