Beranda Tak Berkategori Perpustakaan SH Mintardja Dibuka, Surga Bagi Penggemar Sang Maestro Cerita Silat Jawa

Perpustakaan SH Mintardja Dibuka, Surga Bagi Penggemar Sang Maestro Cerita Silat Jawa

2
0

Karya SH Mintardja

OLENAS.ID – SH Mintardja dikenal sebagai salah satu penulis legendaris, dengan karya-karyanya yang tak lekang oleh jaman. Hingga ini para penggemarnya tetap menjaga warisan cerita silat yang diciptakannya dengan membuat grup di Facebook misalnya.

Kini, para penikmat karya maestro yang bernama lengkap Singgih Hadi Mintardja bisa membaca, mendapat literatur secara lengkap dengan diresmikannya Perpustakaan SH Mintardja pada Minggu, 29 Januari 2023 di rumah kediamannya di Gedongkiwo MJ 1/801 Yogyakarta.

Cerita silat (cersil) yang berlatar belakang sejarah kerajaan Jawa dari Singasari, Majapahit sampai Mataram dipaparkan dalam bahasa sederhana dan mudah dipahami oleh SH Mintardja. Seolah pembaca berada di dalamnya. Banyak penggemar karyanya dari dalam maupun luar negeri.

“Perpustakaan SH Mintardja bisa dijadikan pusat penelitian dengan koleksi karya cerita berlatar belakang sejarah yang menggambarkan suasana detail pada waktu itu. Bahkan jenis pohon-pohon alam juga digambarkan dengan sangat baik,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, Dra Monika Nur Lastiyani MM saat membuka perpustakaan itu.

Karya-karya SH Mintardja nantinya akan diarsipkan dan didigitalisasi bekerjasama dengan SKH Kedaulatan Rakyat.

 

“Karya maestro dengan perjuangan luar biasa bisa dinikmati dan menjadi contoh generasi-generasi selanjutnya,” jelas Monika.

Khas SH Mintardja

Andang, putera SH Mintardja

“Beliau selalu menyelipkan ajaran kasih, kebaikan, pengampunan untuk sesama manusia, tanpa harus mengguruinya. Seorang tokoh jahat pun, tidak serta merta harus di bunuh. Banyak cara untuk menyadarkan supaya kembali ke jalan yang benar,” ungkap Andang, sulung SH Mintardja.

SH Mintardja kelahiran Yogyakarta 26 Januari 1933, menikahi Suhartini dan dikaruniai 4 putra dan 4 putri yaitu Andang Suprihadi, Bayu Hadi, Christini Andriani (alm), Danarto Hadi, Endrasti indrianti, Fajar Hadi, Girianti Aniswari Hastiani Iswardani.

Lebih dari 20 judul buku telah diterbitkan, diantaranya Api di Bukit Menoreh (396 Episode), Tanah Warisan (8 Episode), Matahari Esok Pagi (14 Episode), Meraba Matahari (9 Episode), Suramnya Bayang Bayang (34 Episode), Sayap-Sayap Terkembang (67 Episode), Istana yang Suram (14 Episode), Naga Sasra Sabuk Inten (36 Episode), Bunga di Batu Karang (14 Episode), Yang Terasing (15 Episode), Matahari di Bayang Bukit (23 episode), Kembang Kecubung 6 Episode, Jejak Dibalik Bukit (40 Episode).

“Karya beliau Api di Bukit Menoreh yang belum tahu kapan tamatnya, dinobatkan sebagai karya novel terpanjang di dunia. Terselesaikan 4 seri. Seri 1 – 3 masing-masing terdiri dari 100 episode. Seri 4 hanya terselesaikan 96 episode, sehingga total 396 episode, karena beliau wafat tahun 1999 sebelum seluruh cerita itu selesai,” ungkap Andang.

Selain karyanya yang bertebaran di koran-koran daerah, SH Mintardja juga banyak menulis naskah untuk ketoprak, cerpen, drama, sayembara ketoprak di Radio, TVRI. Hingga banyak menerima penghargaan sastra di Tingkat Provinsi maupun Nasional.

“Berdirinya Perpustakaan SH Mintardja karena dorongan dari banyak kalangan, terutama para penggemar SH Mintardja yang banyak membentuk kelompok di medsos.”

“Maka keluarga memberanikan diri membuat perpustakaan kecil, sederhana di ruang kerja beliau untuk mengenang, menyimpan dan melestarikan karya karya SH Mintardja. Bisa disaksikan karya-karya juga ruang kerja asli dan barang-barang pribadi beliau dalam melahirkan karya-karyanya,” pungkas Andang. ***