OLENAS.ID – Kota Solo merayakan Tahun Baru Imlek. Solo pun bakal bersolek dengan hiasan ribuan lampion. Perayaan Imlek kian meneguhkan bahwa warga Tionghoa di Indonesia sama sekali tidak berkiblat ke China.
Solo tak lagi berhiaskan pohon natal dan atribut yang berkaitan Natal saat umat Kristen merayakan kelahiran Yesus pada Desember. Kini, ribuan lampion yang menghiasi Solo untuk menyongsong Tahun Baru Imlek 2574 tahun 2023 yang bertepatan dengan tahun ‘kelinci air’.
Perayaan Imlek yang puncaknya jatuh pada 22 Februari 2023 memiliki beberapa agenda yang selama pandemi tak bisa dilaksanakan, di antaranya Festival Imlek yang melibatkan UMKM.
Baca Juga: Isteri Polisi yang Mengadu Disetubuhi Polisi Lainnya Cabut Pengaduannya, Alasannya Demi Anak
Ada pula bakti sosial donor darah di markas PMI dengan target peserta 200 orang. Para peserta donor darah, rencananya, mendapat sertifikat khusus dengan huruf Mandarin.
Selain itu ada Gerebeg Sudiro, yakni perayaan akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa yang digelar warga Kelurahan Sudiroprajan, Solo. Gerebeg Sudiro yang menjadi salah satu ikon budaya Solo biasa digelar setiap menjelang tahun baru Imlek.
“Gerebeg Sudiro merupakan bentuk akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa. Pada perayaan Imlek tahun ini, Gerebeg Sudiro digelar pada 15 Januari 2023 petang,” ujar Ketua Panitia Bersama Imlek 2023, Sumartono Hadinoto di Solo, Selasa, 10 Januari 2023.
Baca Juga: KDRT yang DIalami Venna Ternyata Sudah Terjadi Selama Pernikahan
Lebih lanjut, Sumartono, menuturkan bila panitia bersama perayaan Imlek mewakili organisasi Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Makin, Perhakkas, Himpunan Fu Qing, dan Hoo Hap.
Mereka sudah memasang ribuan lampion di sejumlah kawasan strategis jantung Kota Solo, di depan Balai Kota, kawasan Pasar Gede dan kawasan Pecinan sekitar Kelenteng Tien Kok Sie. Lampion dinyalakan selama satu bulan, dari 8 Januari sampai 10 Februari 2023.
“Tahun lalu saat pandemi, Imlek dirayakan dengan memasang 1.000 lampion. Perayaan pun dilaksanakan secara sederhana,” kata Sumartono.
“Tahun ini, kami memasang 5.000 lampion dan 12 lampion shio di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Sedangkan di depan Balai Kota, kami memasang lampion maskot shio kelinci, lampion barongsai, lampion dewa rejeki dan lain-lain untuk spot foto,” ucapnya lebih lanjut.
Perayaan Cap Go Meh
Menurut Sumartono perayaan Imlek akan dimeriahkan dengan pesta kembang api pada malam tahun baru. Selanjutnya ada agenda perayaan Cap Go Meh, kirab barongsai keliling Kota Solo dan beberapa yang lain.
“Pesta kembang api digelar di Plasa Balai Kota pada 21 Januari 2023. Sedangkan perayaan Cap Go Meh Bersama Pemerintah Kota Solo digelar di Pendhapi Gedhe Balai Kota pada 5 Februari 2023.
“Kirab barongsai keliling Kota Solo dilaksanakan pada 4 Februari 2023. Kirab diikuti 3 perkumpulan liong dan barongsai dari 6 perkumpulan,” ucap dia.
Baca Juga: KPK Tangkap Tersangka Lukas Enembe di Jayapura
Sementara, Aji Chandra dari Makin Surakarta menuturkan perayaan Tahun Baru Imlek tidak menunjukkan bahwa warga Tionghoa di Indonesia berkiblat ke kecina-cinaan. Menurut dia Imlek itu untuk menegaskan kebinekaan warga Kota Solo.
“Kami semua ini bangsa Indonesia. Dan, kami sama sekali tidak berkiblat ke China,” kata Aji yang mengatakan para Tionghoa di Indonesia tidak akan diterima di China.
“Kami yang lahir di Indonesia, harus diakui, memang ada darah China. Tetapi kalau ke China, kami pasti tidak diterima,” ujarnya.***






