OLENAS.ID – Gara-gara rekaman video Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir Mayardit jadi viral karena mengompol, enam wartawan yang terlibat dalam penyebaran video itu ditangkap aparat keamanan.
Rekaman oleh media berita South Sudan Broadcasting Corporation (SSBC) menunjukkan Presiden Sudan Selatan yang berusia 71 tahun berdiri selama lagu kebangsaan dikumandangkan.
Saat itu ia hadir pada upacara pembukaan pada bulan Desember 2022 di Ibu Kota Juba.
Rekaman itu kemudian mengarah ke celana Presiden Sudan Selatan yang memperlihatkan bercak seperti noda yang menyebar, juga kolam kecil di kakinya, sebelum kamera dialihkan.
Video SSBC ditayangkan pada bulan Desember 2022 dan dibagikan secara online.Pasca viralnya video tersebut, enam orang wartawan ditangkap pada Selasa (3/1/2023). Mereka merupakan pewarta South Sudan Broadcasting Corporation (SSBC).
Komite untuk Melindungi Jurnalis (CPJ), Jumat (6/1/2023) melaporkan bahwa enam jurnalis untuk Perusahaan Penyiaran Sudan Selatan (SSBC) yang dikelola negara telah ditahan oleh Layanan Keamanan Nasional negara tersebut karena dicurigai merilis rekaman tersebut secara tidak sah.
Dikutip dari Guardian, CPJ menyebut para tahanan sebagai direktur ruang kontrol Joval Tombe, operator kamera dan teknisi Victor Lado, operator kamera Joseph Oliver dan Jacob Benjamin, operator kamera dan teknisi Mustafa Osman, dan ruang kontrol. teknisi Cherbek Ruben.
Muthoki Mumo, perwakilan Afrika sub-Sahara CPJ, mengatakan penangkapan itu cocok dengan “pola personel keamanan yang melakukan penahanan sewenang-wenang setiap kali pejabat menganggap liputan tidak menguntungkan”.
“Pihak berwenang harus membebaskan enam karyawan SSBC ini tanpa syarat dan memastikan bahwa mereka dapat bekerja tanpa intimidasi lebih lanjut atau ancaman penangkapan,” kata Mumo.
Hingga kini, pihak berwenang Sudan Selatan sedang memproses kasus ini, dikutip dari DW.
Sementara sumber resmi di Kementerian Penerangan Sudan Selatan (UJOSS) mengatakan, para jurnalis di Sudan Selatan membantu penyelidikan.
UJOSS menyerukan kesimpulan cepat untuk penyelidikan oleh National Security Service (NSS) dalam sebuah pernyataan.
Ia mengatakan staf SSBC telah ditangkap karena dicurigai memiliki “pengetahuan tentang perilisan ‘rekaman tertentu’ ke publik.”
“Jika ada kasus pelanggaran profesional atau pelanggaran prima facie maka biarkan pihak berwenang mempercepat proses administratif atau hukum untuk menangani masalah ini secara adil, transparan dan sesuai dengan hukum,” kata ketua serikat pekerja Oyet Patrick Charles, seperti diberitakan ABC News. ***










