Beranda Berita Majalah Charlie Hebdo Bikin Karikatur Ayatollah Ali Khameini, Iran Ngamuk-Ngamuk ke Prancis

Majalah Charlie Hebdo Bikin Karikatur Ayatollah Ali Khameini, Iran Ngamuk-Ngamuk ke Prancis

1
0

Salah satu karikatur karya James yang dimuat di Le Monde

OLENAS.ID – Iran melakukan protes keras ke Prancis, gara-gara majalah satir Charlie Hebdo menerbitkan gambar karikatur Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pekan ini.

“Tindakan menghina dan tidak senonoh dari publikasi Prancis, dalam menerbitkan kartun melawan otoritas agama dan politik tidak akan berjalan tanpa tanggapan yang efektif dan tegas,” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian melalui kicauan di Twitter pada Rabu (4/1).

Media iranintl menulis bahwa Pemimpin Tertinggi Republik Islam Ali Khamenei dulu dihormati oleh beberapa orang dan ditakuti oleh beberapa orang Iran lainnya, tetapi sekarang dia terus-menerus diejek dan dicerca oleh banyak orang.

Baru-baru ini, majalah satir Prancis Charlie Hebdo telah meluncurkan sebuah kompetisi internasional — yang disebut “Mullahs Get Out” — untuk memproduksi karikatur Khamenei, sebagai “simbol kekuatan agama yang berpandangan ke belakang, berpikiran sempit, dan tidak toleran,” lanjut iranintl.

Teheran menganggap karikatur itu merupakan bentuk penghinaan jelas terhadap sang pemimpin.

“Kami tidak akan membiarkan pemerintah Prancis melampaui batasnya. Mereka telah memilih jalan yang salah,” tambah Menteri Luar Negeri Iran, Abdollahian.

Redaksi Charlie Hebdo sendiri menjelaskan, karikatur Khamenei adalah bagian dari kompetisi gambar yang diluncurkan pada Desember 2022 lalu. Kompetisi itu dibuat untuk mendukung demonstrasi besar-besaran yang masih terjadi di Iran.

Ratusan demonstran telah tewas, setelah beraksi dalam demo protes atas meninggalnya Mahsa Amini, perempuan Kurdi. Mahsa meninggal dunia saat berada dalam penahanan polisi moral Iran pada pertengahan September 2022 lalu.

“Kontes ini untuk mendukung perjuangan rakyat Iran yang berjuang untuk kebebasan mereka,” bunyi pernyataan majalah tersebut seperti dikutip AFP.

Iran menuduh sejumlah negara dan kelompok oposisi rezim yang menyulut unjuk rasa hingga meningkatkan eskalasi.

Sementara itu, Charlie Hebdo merupakan salah satu majalah satir yang terkenal dengan sejumlah kritikan terhadap pejabat hingga negara. Majalah itu pernah membuat geram dunia Islam karena menerbitkan karikatur Nabi Muhammad beberapa kali hingga memicu ketegangan di Prancis, yang memiliki komunitas Muslim cukup banyak.

Charlie Hebdo tiga kali mendapat serangan teror pada 2011, 2015 dan 2020. Dalam serangan pada 2015 sebanyak 12 orang meninggal dunia. ***