OLENAS.ID – PHK yang akan dilakukan oleh Amazon, raksasa toko online asal Amerika Serikat, merupakan yang terbesar yang dilakukan oleh perusahaan teknologi.
Sebanyak 18.000 karyawan akan diberhentikan oleh Amazon, yang sebagian besar berada di divisi Amazon Store serta People, Experience dan Technlogy.
Dikutip dari The Verge, Kamis (5/1/2023, jumlah angka PHK itu jauh lebih besar dari berita sebelumnya, seperti dilaporkan oleh New York Times pada November tahun lalu, bahwa Amazon berencana memangkas sekitar 10 ribu tenaga kerja.
Rencana PHK 18 ribu karyawan itu diumumkan langsung oleh CEO Amazon, Andy Jassy dalam memonya kepada karyawan.
Jassy mengatakan karyawan yang terdampak PHK akan diberi tahu mulai 18 Januari mendatang. Ia menambahkan informasi ini terpaksa disampaikan secara publik karena ada salah satu karyawan yang membocorkan secara eksternal.
Amazon akan memberikan dukungan terhadap karyawan yang terdampak PHK serta menyediakan pesangon, tunjangan asuransi kesehatan transisi, dan dukungan penempatan kerja eksternal.
Amazon saat ini memiliki sekitar 1,5 juta karyawan, termasuk yang bekerja di gudang dan korporat. Perusahaan besutan Jeff Bezos itu merupakan perusahaan penyedia pekerjaan terbesar kedua di AS setelah raksasa ritel Walmart.
Sebenarnya Amazon merupakan salah satu perusahaan yang merasakan efek positif terbesar dari pandemi COVID-19. Banyak pelanggan berbondong-bondong belanja online. Untuk memenuhi permintaan yang membludak, Amazon menggandakan jaringan logistiknya dan merekrut ratusan ribu karyawan.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Amazon mulai bersiap menghadapi pertumbuhan yang lebih lambat karena inflasi yang memaksa bisnis dan konsumen untuk mengurangi pengeluaran.
Mereka pun mulai merampingkan beberapa tim dan program di divisi hardware dan layanan.
PHK yang dilakukan Amazon merupakan yang terbesar yang dilakukan oleh perusahaan teknologi. Sebelumnya, Meta mengumumkan akan memberhentikan sekitar 11 ribu karyawan. ***










