OLENAS.ID – Cuaca ekstrem yang melanda Bantul, DIY, mengakibatkan nelayan gagal melaut. Akibatnya pasokan ikan laut mulai langka.
Ratusan nelayan di pantai selatan Bantul menghentikan aktivitas pergi ke laut untuk mencari ikan. Kondisi alam yang berbahaya dengan adanya gelombang pasang disertai angin kencang menyebabkan mereka gagal melaut.
Cuaca ekstrem yang melanda Bantul, termasuk wilayah Gunungkidul, sudah berlangsung sejak libur Natal dan Tahun Baru 2023. Kondisi tersebut diperkirakan masih akan berlangsung hingga dua bulan ke depan saat puncak musim hujan di DIY.
Para nelayan pun memilih memarkirkan perahu di tepi pantai karena mereka tidak berani melaut. Hal itu mengakibatkan terjadinya kelangkaan ikan
Baca Juga: Pangeran Harry dan Isterinya, Meghan Menolak Permintaan Maaf Tabloid The Sun
Ketua Koperasi Wisata Mina Bahari 45, Pantai Depok, Bantul, Sutarlan menuturkan tidak adanya aktivitas dari para nelayan menjadikan pasokan ke pasar ikan Pantai Depok atau pengepul ikan mengalami kekosongan.
Repotnya, pengepul ikan laut dari luar Bantul turut tidak memasok ikan untuk kebutuhan kuliner sea food di Pantai Depok.
“Ini sudah berlangsung sejak Desember atau menjelang Natal sampai tahun baru. Tidak ada lagi nelayan yang melaut karena cuaca ekstrem. Kondisi ini pun kemungkinan berlangsung hingga dua bulan ke depan,” kata Sutarlan di Bantul, Rabu, 4 Januari 2023.
Baca Juga: Pencabutan PPKM Jadi Kado Akhir Tahun, Masyarakat Bantul Tetap Pakai Masker
“Karena tidak ada tangkapan ikan, maka yang terjadi kelangkaan pasokan ikan. Pengepul dari luar Bantul seperti dari Cilacap dan pantai utara Jawa pun tak bisa memasok ikan. Ini berdampak pada harga ikan yang melambung tinggi,” ujar dia lebih lanjut.
Menurut dia harga jenis ikan tertentu seperti cakalang mengalami lonjakan. Begitu pula kepiting dan udang yang nyaris kosong sehingga harganya naik berkali lipat.
“Biasanya, ikan cakalang bisa diperoleh dengan harga Rp25 ribu per kilogram. Kini, harganya naik mencapai Rp40 ribu per kilogram. Harga kepiting naik ratusan persen karena tidak ada pasokan. Udang juga sudah sulit diperoleh karena,” kara Sutarlan lagi.
Sementara, salah satu pemilik warung kuliner sea food Pantai Depok, Dardi Nugroho mengatakan tidak ada nelayan yang pergi ke laut berdampak pada pasokan ikan untuk warung kuliner. Tak hanya terjadi kelangkaan ikan, kunjungan wisata ke Pantai Depok pun mengalami penurunan.
“Selana Nataru, wilayah kami diguyur hujan yang disertai angin kencang. Akibatnya, nelayan tidak berani melaut. Selain itu, kunjungan wisata juga menurun sehingga Pantai Depok turut sepi,” kata Dardi.
Meski tidak melaut, menurut Dardi, para nelayan memilih mencari ikan dengan menebarkan jala dari tepi pantai. Hanya saja, hasil dari menjaring ikan di pantai memang tidak seberapa.***






