Beranda Soker Pelatih Timnas Puteri Zambia, Bruce Mwape Diselidiki FIFA Atas Kasus Meremas Payudara...

Pelatih Timnas Puteri Zambia, Bruce Mwape Diselidiki FIFA Atas Kasus Meremas Payudara Pemainnya

1
0

Pelatih Timnas Puteri Zambia, Bruce Mwape

OLENAS.ID – Zambia mendapat kabar tak sedap terkait tim nasional puterinya. Setelah tersingkir pada Piala Dunia Wanita 2023, kini FIFA menyelidiki kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pelatihnya, Bruce Mwape.

FIFA menyatakan, laporan kasus tersebut sudah diterima dan akan menyelidki hal tersebut.

“FIFA akan menangani secara serius terhadap laporan dari peristiwa tersebut. Kami dapat mengkonfirmasi telah menerima laporan terkait yang terjadi di timnas wanita Zambia dan kini tengah dalam penyelidikan,” ucap seorang juru bicara FIFA kepada The Guardian.

Detail lebih lanjut tidak diberikan oleh FIFA, karena sejumlah alasan. Peristiwa itu sendiri terjadi dua hari sebelum Zambia menghadapi Kosta Rika, Senin, 31 Juli 2023.

Dalam laga itu Zambia berhasil menang atas Kosta Rika di fase grup C. Namun, kemenangan ini tak mampu meloloskan Coper Queens, julukan timnas putri Zambia, ke 16 besar. 

Zambia hanya mampu mengemas satu kemenangan kontra Kosta Rika saja. Sedangkan, dua laga lainnya berakhir dengan kekalahan telak 0-5 atas Spanyol dan Jepang.

Menurut laporan The Guardian, Mwape disebut telah menyentuh atau meremas dada pemainnya dalam sebuah sesi latihan. 

Beberapa pemain Zambia menyaksikan Mwape meremas payudara salah satu rekan setimnya setelah usai sesi latihan hari Jumat. Para pemain baru berani melaporkan setelah Zambia mengakhiri petualangan mereka dari Piala Dunia.

Para pemain sebenarnya ingin segera melaporkan tindakan Mwape dengan segera. Namun, mereka menunda hal tersebut karena khawatir mengganggu persiapan mereka di Piala Dunia Wanita 2023 ini.

Belum diketahui siapa pemain yang mendapat pelecehan seksual tersebut. Namun, FIFA sudah mengumumkan pada Kamis, 3 Agustus 2023 bahwa mereka akan mulai melakukan penyelidikan atas tindakan Mwape tersebut.

“Siapa pun yang ingin melaporkan tuduhan atau informasi terkait pelecehan dalam sepak bola dapat melakukannya melalui platform pelaporan rahasia FIFA, semua informasi ditangani dengan sangat rahasia,” tegas FIFA.

Mwape ditunjuk sebagai pelatih Timnas Putri Zambia pada Mei 2018, dan berhasil membawa Copper Queens lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Zambia (FAZ) seolah berkilah atas tuduhan yang dialamatkan kepada Mwape. Sekretaris Jenderal FAZ, Reuben Kamanga, mengaku tak menerima laporan apa pun atas ketidak nyamanan para pemainnya.

“Kami ingin menyatakan bahwa FAZ belum menerima keluhan seperti itu dari mana pun, baik dari pemain atau staf yang berangkat ke Piala Dunia. Oleh karena itu, kami terkejut mendengar dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pelatih seperti yang ramai diperbincangkan di media daring,” ujar Kamanga.

Mwape sendiri tak sekali ini saja terseret kasus pelecehan seksual. Ia malah pernah dilaporkan dengan kasus yang lebih parah.

Pelatih 63 tahun itu disebut memaksa pemain untuk tidur bersama dengannya. Jika keinginannya tidak dipenuhi, maka sang pelatih akan memberi hukuman terhadap pemain yang menolak ajakan tersebut.

“Jika dia (Mwape) ingin tidur dengan seseorang, Anda harus mengatakan ‘Ya’. Wajar jika pelatih tidur dengan pemain kami,” ucap seorang narasumber kepada The Guardian.

“Mereka (pemain) diancam dengan tindakan hukuman jika mereka berani mengatakan apa pun tentang yang terjadi,” sambungnya. ***