OLENAS.ID – Desa Jeruklegi, Kapanewon Nglipar, dijadikan sebagai Kampung Edukasi Aloevera. Sarana aktivitas edukasi tersebut diberinama Aloeland.
Aloeland merupakan bantuan dari BMT Dana Insani dan Dompet Dhuafa Yogyakarta. Bantuan untuk pembangunan yang didapat Desa Jeruklegi sebear Rp60 juta. Dana tersebut untuk kegiatan pembangunan fisik serta pelatihan dan pembangunan.
“Pendampingan terus diakukan hingga akhirnya sekarang dapat menghasilkan berbagai produk yang dapat diterima masyarakat,” jelas Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta, Muhammad Zahran.
Baca Juga: Desa Tarubatang Selo Resmi Menjadi Desa Wisata Dirgantara
Zahran berharap kegiatan Aloelanda dapat terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya tentu dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul, agar dapat berkembang lebih baik lagi.
Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta mengatakan, apapun kegiatan yang dilakukan sudah semestinya memiliki nilai ekonomi. Kegiatan penanama aloevera di Jeruklegi ini menjadi salah satu bentuk UMKM yang berpotensi. “Bagi siapa yang aktif disitu ada kemajuan,” ujar Bupati Sunaryanta.
Bupati menyebut, pengembangan Aloeland, membutuhkan dukungan semua pihak, baik masyarakat maupun peran serta pemerintah. “Inil butuh penguatan dikehidupan masyarakat dan peran serta masyarakat maupun dari pemerintah,” tambah Sunaryanta.
Baca Juga: Bukan Kylian Mbappe, Tetapi Neymar yang Dilepas PSG ke Al Hilal
Pemilik UD Mount Vera, Alan Efendhi menjelaskan, potensi pengembangan Aloevera di Desa Jeruklegi cukup bagus. “Sehari mampu mengolah 500 kilogram daun bersih. Diolah menjadi produk seperti minuman kemasan, permen dan produk lainnya,” jelas Alan.
Penanaman aloevera dilakukan dengan memberdayakan masyarakat. Hasil panen akan sepenuhnya diserap UD Mount Vera. “Untuk disini kita ada 3 hektare lahan. Kita juga ada dibeberapa titik lain di Gunungkidul dan Bantul,” tandasnya.
Alan menyebut, pihaknya sangat terbuka kepada masyarakat yang ingin belajar untuk mengolah dan mengembangkan usaha budidaya aloevera. ***










