OLENAS.ID – Para pelaku wisata di DIY harus memahami dan menguasai upaya mitigasi bencana. Hal itu tidak terlepas dari perkembangan wisata di DIY yang saat ini banyak memanfaatkan lokasi-lokasi yang rawan dengan bencana, seperti pengembangan wisata di kawasan perbukitan maupun pantai.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, lokasi perbukitan maupun pantai di DIY menyimpan potensi bencana seperti cuaca ekstrim, longsor, gempa bumi maupun tsunami.
Oleh karena itu, para pelaku wisata harus menguasai dan memiliki langkah mitigasi, sesuai dengan karakteristik bencana yang mungkin terjadi di tempatnya. “Setiap Lokasi memiliki potensi risiko bencana berbeda. Mitigasi diharapkan mampu meningkatkan value dari sebuah tempat wisata. Dapat untuk meminimalisir risiko korban baik jiwa maupun materi jika terjadi bencana,” jelas Dwikorita.
Baca Juga: Warna-warni Keunikan Bregada Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
Dwikorita menyebut, potensi keindahan alam di DIY harus diimbangi dengan kemampuan mitigasi dan didukung upaya peningkatan kapasitas SDM dalam hal ini para pemangku wisata. “Bencana adalah suatu keniscayaan, pasti terjadi. Bencana memiliki periode ulang. Akan tetapi, risiko bencana dapat dikurangi dan diminimalisir. Mitigasii harus ditempatkan menjadi prioritas dalam pembangunan pariwisata,” tandas Dwikorita.
Pj. Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo menuturkan, mitigasi bencana sangat penting bagi pelaku pariwisata. Akan mempengaruhi upaya untuk menerima tamu, menyusun rencana, serta menjadi bagian dari early warning system. “Di Kota Yogyakarta kita memiliki satu tekad bersama, DIY ini akan menjadi destinasi yang bertanggung jawab atau responsible destination. Ini menjadi bagian bagaimana melayani dengan baik para wisatawan,” ungkapnya.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY yang juga DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi (PUTRI) DIY, GKR Bendara menyebut, di DIY sempat viral informasi mengenai potensi bencana gempa dan tsunami. Namun, hal itu masih belum bisa diprediksi kapan terjadi.
Baca Juga: Aji Santoso Cerai Dengan Persebaya
DIY memiliki sejarah sebagai daerah menyimpan potensi bencana dan tugas stakeholder pariwisata adalah, membuat wisatawan merasa aman. “Dengan penanaganan yang tepat, bagaimana persiapan destinasi maupun teman-teman industri pada saat kejadian datang,” ujarnya.
Indonesia disebut putri Raja Keraton Yogyakarta tersebut, memiliki banyak gunung api dan lempengan-lempengan yang selama ini memicu terjadinya gempa. “Tentu harus mempersiapakan diri. Bagaimana koneksi dan kerjasama antara Destinasi Wisata badan penanggulangan bencana dan BMKG. Sehingga wisatawan yakin mereka akan pulang selamat ketika datang ke Jogja,” pungkas GKR Bendara.***
terjadi bencana,” ujar Dwikora.










