OLENAS.ID – Pemkot Yogyakarta mulai memberikan imunisasi Rotavirus (RV) kepada anak-anak. Imunisasi tersebut untuk mencegah terjadinya diare berat atau akut pada anak.
Imunisasi RV, menyasar bayi berusia dua bulan dan akan diberikan secara gratis. Warga yang memiliki anak bayi usia dua bulan, diminta untuk mendatangi puskesmas meminta imunisasi RV untuk anaknya.
Imunisasi RV diberikan dengan cara oral atau tetes. “Kita melakukan imunisasi Rotavirus agar anak-anak memiliki resiliensi sangat tinggi terhadap virus. Khususnya untuk Rotavirus,” ujar Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, saat meluncurkan pencanangan Imunisasi RV, seperti dikutip jogjakota.go.id.
Baca Juga: Pelaku Wisata di DIY Harus Menguasai Mitigasi Bencana
Singgih menyebut, program imunisasi RV dilakukan tidak hanya di Yogyakarta. Tetapi berlaku secara nasional. Berdasarkan data, diare akut yang menyerang anak-anak bisa menyebabkan metabolisme pencernaan terganggu. Hal itu bisa mengganggu penanganan stunting, yang menjadi program secara nasional.
Selain itu, diare akut jika tidak ditangani serius bisa berakibat fatal. Imunisasi RV untuk membantu menyiapkan generasi dengan imunisasi lengkap, agar anak menjadi sehat menyongsong Indonesia emas 2045.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani menyebut, sasaran imunisasi rotavirus adalah bayi usia 2 bulan. Di Kota Yogyakarta sampai akhir 2023, ada sekitar 899 anak.
Baca Juga: Lazio Berupaya Boyong Legenda Juventus
Vaksin RV diberikan 3 kali, dosis pertama (RV1 ) di usia 2 bulan, dosis kedua (RV2) di usia 3 bulan dan dosis ketiga (RV3) di usia 4 bulan. Untuk dosis ketiga, paling lambat diberikan pada usia 6 bulan. “Untuk bayi, RV diberikan secara tetes dengan rasa manis, tidak memiliki efek samping,” jelas Emma.
Sebelum mendapat imunisasi RV, bayi berusia dua bulan harus diperiksa dokter. “Imunisasi Rotavirus untuk mencegah diare akut, karena lebih dari 90 persen (diare akut) menyebabkan kematian. Diharapkan, dengan imunisasi Rotavirus, sedini mungkin sudah tercegah,” jelasnya.
Kasus diare akut di sebut Emma, pada anak di Kota Yogyakarta cenderung meningkat setelah pandemi Covid-19 dicabut. Di 2021 di Kota Yogyakarta ada 500 kasus diare pada anak. Dan di 2022 menjadi sekitar 900 kasus.
Oleh sebab itu, imunisasi RV diberikan untuk mengantisipasi agar jangan sampai terjadi lonjakan kasus diare.***










