Beranda Nasional Waspadai Kurang Tidur, Ada Dampak yang Tak Bisa Diremehkan

Waspadai Kurang Tidur, Ada Dampak yang Tak Bisa Diremehkan

2
0

OLENAS.ID -Kehidupan yang makin membuat sibuk mengakibatkan masalah pada pola kehidupan. Salah satunya kurangnya masa tidur. Banyak faktor yang melatari pola tidur itu.

Beberapa penelitian mengungkapkan dampak dari kekurangan tidur, yang perlu diwaspadai.

Penelitian yang dilakukan oleh Norwegian Institute of Public Health menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki insomnia cenderung lebih mudah merasakan sakit dan nyeri pada bagian tubuhnya.

Selain itu seseorang yang memang mengalami masalah pada tubuhnya juga cenderung untuk terasa lebih sakit ketika dalam kondisi lelah dan mengantuk. Belum lagi menurunnya mood seseorang sehingga rasa sakit menjadi lebih terasa.

Professor Kevin Morgan dari Loughborough University menyatakan bahwa ketika sedang mengantuk suara seseorang menjadi datar dan monoton seperti robot. Hal ini terjadi karena otot-otot di tenggorokan menjadi tidak dapat terkontrol ketika seseorang sedang lelah.

Selain itu ketika sedang berbicara, terdapat koordinasi yang kompleks antara mulut dan lidah yang tidak berjalan dengan efektif ketika seseorang sedang dalam kondisi lelah dan mengantuk. Hal ini mengapa seseorang yang sedang mengantuk bisa terdengar seperti melantur ketika berbicara.

Walter Reed dari Army Institute in Research Amerika Serikat pada tahun 2006 menyatakan bahwa ketika sedang lelah, seseorang menjadi kehilangan selera humor. Menemukan hal yang lucu memang butuh proses yang sangat kompleks pada otak karena membutuhkan perhatian, memori, dan pembagian cara berpikir.

Hal-hal tersebut juga perlu diproses oleh otak agar dapat menyambung kepada perasaan. Ketika kekurangan tidur, bagian-bagian otak menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya sehingga seseorang kesulitan untuk menentukan kelucuan dari sebuah hal.

Sedangkan dari penelitian yang dilakukan oleh University of Colorado Boulder membuktikan bahwa orang yang kekurangan tidur cenderung mengalami kenaikan berat badan. Pada kondisi kurang tidur, bagian otak yang mengontrol keinginan menjadi melemah sedangkan hormon ghrelin yang mengatur nafsu makan menjadi meningkat 20 persen.

Dalam kondisi kurang tidur ini seseorang akan cenderung memiliki keinginan makan yang semakin besar. Oleh karena itu, tidur cukup bisa menjadi cara untuk bisa menurunkan berat badan.

Guy Leschziner dari London Bridge Hospital Sleep Centre menyatakan bahwa kekurangan tidur dapat berpengaruh terhadap fungsi memori di otak. Ketika sedang tidur, memori seseorang ditata ulang dan dikumpulkan sehingga dapat disimpan di ingatan dalam waktu lama.

Selain itu, tidur juga membersihkan otak dari zat-zat kimia yang dikumpulkan selama sehari dan pada jangka panjang dapat berpengaruh terhadap hilangnya memori seseorang. Cara terbaik untuk menjaga ingatan adalah dengan tidur yang cukup.

Sejumlah hal tersebut bisa menjadi tanda yang muncul pada tubuh ketika kekurangan tidur. Dalam jangka panjang, kekurangan tidur ini bisa berujung pada masalah kesehatan sehingga sangat penting untuk tidur dengan cukup. ***