OLENAS.ID – Pariwisata di Kabupaten Bantul, DIY, gagal mencapai target pemasukan. Meski demikian sektor itu akan digenjot agar pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) bisa meningkat. Wisata Pantai Parangtritis dan pantai lain masih menjadi andalan mendatangkan pemasukan.
Yogyakarta identik dengan Pantai Parangtritis. Wisatawan lokal maupun luar DIY dan bahkan mancanegara sudah pasti menjadikan pantai yang terletak di Kabupaten Bantul itu sebagai salah satu destinasi wisata saat melakukan kunjungan ke Yogyakarta.
Parangtritis dan pantai-pantai lain di Bantul seperti Pantai Parangkusumo dan Gumuk Pasir Parangkusumo, Pantai Goa Cemara sampai Pantai Pandansari selalu menjadi destinasi wisata. Selain itu ada tempat wisata Seribu Batu Songgo, Hutan Pinus Mangunan Dlingo, Puncak Pinus Becici dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Bupati Sukoharjo Merasa Keberatan Dengan Rencana Pembangunan Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo
Pada libur Natal dan Tahun Baru 2023, Pantai Parangtritis menjadi salah satu destinasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Dari 38 ribu wisatawan yang datang ke Bantul, sekitar 30 ribu mengunjungi Pantai Parangtritis.
Ini menunjukkan bila Parangtritis masih menjadi daya tarik wisatawan. Kasi Promosi dan Informasi Wisata, Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi menuturkan pemasukan dari Parangtritis menjadikan target 150 ribu wisatawan saat Nataru bisa tercapai.
Potensi wisata yang sangat tinggi menjadikan sektor itu akan kembali digenjot untuk meningkatkan PAD Bantul pada 2023. Pasalnya banyaknya tempat wisata yang bisa mendatangkan pemasukan.
Hanya saja, sektor pariwisata pada 2022 memang gagal mencapai target. Dari target Rp32 miliar, namun hanya terealisasi Rp26,5 miliar.
Baca Juga: Chelsea Vs Man City, Jadwal Laga Berat The Cityzens
Meski demikian kegagalan itu tak menyurutkan niat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul untuk menaikan target PAD sektor pariwisata menjadi Rp50,5 miliar pada tahun 2023.
Menurut Wildan Nafis, Ketua Komisi B DPRD Bantul, kegagalan dinas mencapai target karena dipengaruhi berbagai faktor seperti cuaca ekstrem sampai minimnya atraksi hiburan di tempat wisata.
Selain itu tidak ada cuti bersama sehingga masa liburan yang singkat dan tidak memberi kesempatan wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat yang cukup jauh dari pusat kota.
“Bagi kami tak masalah bila tahun 2022 meleset dari target. Banyak faktor yang menjadi penyebab pemasukan dari sektor pariwisata mengalami penurunan,” kata Wildan di Bantul, Kamis, 5 Januari 2023.
“Untuk tahun ini, kami berharap Dinas Pariwisata mampu menyumbang PAD sebesar Rp50,5 miliar,” ujar dia lebih lanjut.
Baca Juga: Jadwal Semifinal Piala AFF 2022, Indonesia Tantang Vietnam
Untuk mencapai target PAD tahun 2023, dewan memberikan dukungan penyediaan anggaran yang cukup besar. Dana tersebut diharapkan bisa dimaksimalkan dengan mengelar banyak event di obyek wisata.
Sebelumnya ada keluhan minimnya event atau atraksi yang bisa menarik wisatawan untuk datang ke obyek wisata. Namun keluhan itu dijawab dengan penyediaan anggaran yang cukup besar. Apalagi, pandemi sudah mereda sehingga tidak ada lagi PPKM di tempat-tempat wisata.
“Dengan dukungan anggaran yang cukup, Dinas Pariwisata bisa menggelar berbagai event untuk menarik wisatawan,” ucapnya.
Dewan juga menyarankan sekaligus meminta kepada Dinas Pariwisata untuk berkoordinasi dengan dinas terkait di provinsi seperti Dinas Pariwisata DIY atau Dinas Kebudayaan DIY untuk menggelar event. Melalui kerjasama dan koordinasi untuk event di tempat wisata bisa menggunakan anggaran dari dana keistimewaan.***










