OLENAS.ID – Setiap perempuan tentu tidak bermimpi mendapatkan pasangan yang suka melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Mereka tentu menginginkan pasangan yang penyabar dan memahami dirinya sebagai perempuan.
Menurut laporan National Coalition Against Domestic Violence (NCADV), tidak ada satu pun kepribadian khas pelaku KDRT yang dapat terdeteksi.
Meski begitu, kita bisa melihat mereka yang sering menampilkan karakteristik umum seperti berikut :
1. Menyangkal
Pelaku KDRT sering menyangkal telah melakukan kekerasan, dan berusaha meminimalkan keseriusan kekerasan dan pengaruhnya terhadap korban dan anggota keluarga lainnya.
2. Obyek
Pelaku sering menganggap pasangan sebagai obyek, diperlakukan sebagai properti.
3. Rendah
Biasanya pelaku KDRT punya harga diri rendah dan tidak berdaya di depan orang lain. Mungkin tampak sukses, tapi secara internal mereka tidak merasa berdaya.
4. Seribu Alasan
Pelaku KDRT punya seribu alasan membenarkan tindakan kekerasan mereka, misalnya menyalahkan stres di tempat kerja atau perilaku pasangan mereka sendiri.
5. Menawan
Biasanya pelaku KDRT bisa bersikap menyenangkan dan menawan di depan orang lain di luar rumah, dan terkesan sebagai pribadi yang baik. Padahal, bisa saja dia baru melakukan kekerasan ke pasangan.
6. Konsep
Masih memegang konsep kuno terkait peran perempuan dan pria di dalam rumah tangga. Akibatnya ia sering merendahkan pasangannya.
7. Berkata Kasar
Ia juga suka berkata kasar kepada pasangannya, tanpa mempedulikan bagaimana hal itu akan menyakiti atau menghancurkan perasaan.
Namun pada orang lain, ia bisa bertutur dengan lembut, sehingga mengesankan dirinya orang yang baik.
8. Mengulangi kesalahan
Hal ini merupakan salah satu yang paling banyak dilakukan oleh pria kepada pasangannya. Setelah melakukan KDRT sering minta maaf, namun tetap mengulangi perbuatannya.
9. Menyalahkan
Pelaku KDRT suka menyalahkan korban, atau orang lain sebagai alasan ia bertindak kasar.
10. Menghalangi
Pelaku KDRT suka menghalangi pasangan meniti karier atau mengejar mimpinya dengan berbagai alasan. ***








