Beranda Berita Tetap Waspada dan Mandali, Erupsi Gunung Merapi Perbaiki Kerusakan Akibat Tambang Pasir

Tetap Waspada dan Mandali, Erupsi Gunung Merapi Perbaiki Kerusakan Akibat Tambang Pasir

1
0

Gunung Merapi saat memuntahkan awan panas guguran (APG), Minggu, 12 Maret 2023, OLENAS.ID – Tetap waspada dengan adanya erupsi Gunung Merapi. Memasuki Siaga 3 dan Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran (APG), Minggu, 12 Maret 2023, namun situasi tetap mandali alias aman terkendali.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X menyatakan awan panas guguran malah menutup lahan yang berlubang dan mengalami kerusakan akibat penambangan pasir.

Letusan Gunung Merapi seperti tahun 2010 diprediksi tidak terulang. Sri Sultan menuturkan pola erupsi pada gunung api aktif itu telah mengalami perubahan.

Baca Juga: Man Utd Vs Southampton: Susunan Pemain dan Prediksi Laga di Liga Premier Inggris

Ini bila dibandingkan saat erupsi besar beberapa tahun silam. Dengan demikian gunung yang terletak di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tidak akan meletus secara eksplosif.

“[Merapi] tidak akan meletus seperti dulu. Sudah berbeda karena sudah 10 tahun lebih. Biasanya, empat tahun meletus,” kata Sultan di Yogyakarta, Sabtu, 11 Maret 2023.

Lebih dari itu, awan panas guguran yang keluar dari Gunung Merapi justru memberi manfaat bagi lingkungan.

Pasalnya, material vulkanik itu menambal lahan-lahan berlubang atau rusak di sekitar gunung akibat aktivitas tambang pasir. Ngarsa Dalem, sapaannya, secara terbuka menyentil aktivitas penambangan pasir yang merusak lingkungan.

Baca Juga: Uang Rafael Alun Trisambodo Rp 37 Miliar Tersimpan Dalam Beragam Deposit Box, Diduga Hasil Suap

“Merapi itu ya erupsi begitu saja. Yang penting ‘ngebaki’ (memenuhi) yang dirusak karena penambangan. Itu saja. Saat lubang-lubang itu sudah tertutup, nanti akan berhenti sendiri,” kata Sultan.

Meski membutuhkan waktu dalam proses penutupan, namun aktivitas itu akan berhenti dengan sendirinya.

Masyarakat Tak Perlu Panik

Terkait jarak luncur awan panas guguran Merapi yang mencapai empat km, Sultan berharap masyarakat tidak perlu panik. Pasalnya luncuran itu memang sudah saatnya keluar.

Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada pukul 07.56 WIB. Sedangkan jarak luncur mencapai 2500 m mengarah ke Barat Daya.

Selanjutnya, Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran pada pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Meski meminta masyarakat tetap waspada, aktivitas erupsi tidak akan sampai ke permukiman warga di sekitar Gunung Merapi.

Selain itu, obyek wisata di Taman Nasional Gunung Merapi untuk sementara ditutup. Hanya situasi tetap mandali alias aman terkendali.***