OLENAS.ID -Pertarungan ketat di grand final PLN Mobile Proliga 2023. LavAni Allo Bank sukses mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan Jakarta Bhayangkara Presisi 3-2 (25-22, 22-25,24-26, 25-21, 15-9) di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu, 19 Maret 2023.
Kemenangan lewat pertarungan sengit dan menegangkan menjadikan LavAni mencetak brace. Tim milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono menjadi juara untuk kedua kali secara berturut-turut.
Tidak kurang, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan ucapan selamat.
Baca Juga: Isteri Pamer Kekayaan, Suami Dinonaktifkan Sebagai Pejabat Sekretariat Negara
“Banyak yang bilang, lebih sulit mempertahankan daripada meraih kemenangan,” tulis AHY di akun Twitter @AgusYudhoyono.
“Selamat kepada @LavaniForever yang kembali berhasil meraih kemenangan, menjadi juara bertahan Proliga 2023. Bangga menjadi saksi sejarah atas hasil dari semangat dan kerja keras ini. Alhamdulillah!” kata dia melanjutkan.
Sukses LavAni kian lengkap karena pelatih Nicolas Ernesto Vives Coffigny terpilih sebagai pelatih terbaik. Sedangkan Fahri Septian Putratama menjadi MVP alias Pemain Terbaik.
LavAni Kerja Keras Hadapi Bhayangkara Presisi
Di laga grand final, LavAni harus bekerja keras menghadapi Bhayangkara Presisi yang menunjukkan performa terbaik.
Baca Juga: Berusaha Move On dari Fuji, Thoriq Halilintar Garap Proyek Musik Bareng Anji
Bahkan LavAni yang begitu perkasa di babak reguler sampai final four sempat keteteran. Terutama saat mereka kehilangan momen pada set kedua dan ketiga yang berujung dengan kekalahan.
Padahal, tim yang menyandang status juara bertahan ini melakukan start mengesankan. Sempat imbang 11-11, LavAni akhirnya menutup set pertama dengan kemenangan.
Hanya, mereka malah menurun saat memasuki set kedua. Akibatnya, Bhayangkara Presisi yang mendapatkan momentum dan unggul jauh 21-14.
Meski lawan sempat mengejar, namun mereka berhasil memenangkan set tersebut dan menyamakan skor menjadi 1-1.
Kemenangan itu menjadikan Bhayangkara Presisi kian termotivasi untuk membalikkan keadaan dengan berusaha merebut set ketiga. Mereka memang langsung ngegas dan langsung memimpin 7-3.
Meski demikian LavAni tak menyerah dan mengejar ketinggalan untk menyamakan kedudukan menjadi 8-8. Sejak itu, kedua tim saling kejar angka sehingga terjadi deuce 24-24.
Bhayangkara Presisi mampu menunjukkan kematangan mental saat terjadi angka krusial. Hasilnya mereka menang 26-24 dan mengubah skor menjadi 2-1.
Sayangnya, Bhayangkara Presisi tak bisa menjaga momentum. Pada set yang sesungguhnya memungkinkan untuk menutup laga, mereka malah menelan kekalahan.
LavAni justru berhasil bangkit dan mengimbangi lawan dalam perolehan angka. Kedua tim sempat imbang 19-19. Kali ini, LavAni yang mampu mengatasi situasi kritis untuk menang 25-21.
Skor imbang 2-2 menjadikan set kelima yang menentukan siapa yang akan tampil sebagai juara. Kali ini, LavAni membuktikan sebagai tim juara. Mereka bermain lebih rileks dan mampu menekan lawan sehingga bisa unggul 8-5.
Selepas interval, LavAni konsisten menekan. Hasilnya, mereka unggul 13-8. Mereka menutup set penentuan dengan 15-19 untuk menang 3-2.***
