OLENAS.ID – TikTok dinilai sudah tidak konsisten terhadap pelabelan akun yang dioperasikan oleh agen propaganda negara Rusia. Adapun maksud pelabelan adalah untuk memberi tahu pengguna bahwa mereka terpapar disinformasi Kremlin.
Namun, Gadgets Now melaporkan, pelabelan hanya berlaku di awal 2022, usai Rusia melakukan invasi ke Ukraina. Sebab, saat ini ada sepertiga akun tidak diberi label, meskipun ada kebijakan pelabelan yang diumumkan oleh TikTok setahun yang lalu terkait akun milik agen propaganda negara Rusia.
Sementara Analisis Alliance for Securing Democracy menemukan 78 akun TikTok, termasuk 47 yang diberi label oleh platform, yang kemungkinan terkait dengan pihak yang didanai Kremlin.
TikTok saat ini memiliki lebih dari 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia, dan orang-orang semakin beralih ke aplikasi untuk mencari berita termasuk untuk mengetahui perkembangan di Ukraina.
“Sementara berdasarkan analisis, beberapa pengguna lebih banyak terlibat dengan media pemerintah Rusia daripada yang lain, media berita independen yang lebih bereputasi di platform ini,” tulis Associated Press.***










