OLENAS.ID – Apple mengungkapkan telah memblokir 1,7 juta pengajuan aplikasi dan mencegah transaksi mencurigakan senilai lebih dari USD 2 miliar atau Rp 29,7 triliun pada 2022. Upaya blokir ini dilakukan demi menjaga privasi, keamanan dan kebijakan konten.
Bleeping Computer, Minggu, 21 Mei 2023 mengungkapkan, upaya pemblokiran yang dilakukan oleh Apple juga sebagai langkah melawan penipuan akun.
Bahkan, Apple telah menghentikan 428.000 akun pengembang yang diduga melakukan kegiatan penipuan.
Selain itu, tim Apple Store telah menonaktifkan 282 juta akun pelanggan dan 105.000 akun pengembang dicurigai melakukan kegiatan penipuan.
Di samping itu, Apple juga menolak 400.000 aplikasi pelanggar privasi. Jika dibiarkan, aplikasi tersebut akan mengumpulkan data pribadi pengguna Apple tanpa izin atau pengetahuan mereka.
Tim Apple juga mengungkapkan ada sebanyak 153.000 aplikasi ditolak karena menyesatkan pengguna. Sedangkan 29.000 aplikasi lainnya ditolak masuk ke App Store karena menggunakan fitur tidak didokumentasikan atau tersembunyi.
Alhasil, hampir 24.000 aplikasi diblokir atau dihapus dari App Store karena melanggar aturan bait-and-switch.
Lebih lanjut laman tersebut mengungkapkan jika Apple telah memeriksa rata-rata lebih dari 100.000 pengajuan aplikasi setiap minggu. Dari jumlah tersebut, sekitar 90 persen di antaranya dalam proses peninjauan dalam waktu 24 jam.
Apple juga telah memblokir sekitar 3,9 juta kartu kredit curian. Harapannya kartu tersebut sudah tidak bisa digunakan untuk pembelian penipuan. Apple juga menghapus lebih dari 147 juta ulasan dan peringkat penipuan dari App Store pada tahun 2022.
Saati ini App Store memiliki lebih dari 650 juta pengguna mingguan dan menawarkan platform distribusi aplikasi untuk lebih dari 36 juta pengembang.***
