OLENAS.ID – Pebulutangkis Indonesia Gregoria Mariska Tunjung harus mengakui keunggulan Akane Yamaguchi dua gim langsung 17-21 dan 7-21 di final tunggal putri Malaysia Masters 2023, Minggu 8 Mei 2023. Sulit tidur menjadi penyebab kegagalan Gregoria.
Yamaguchi memang bukan lawan ringan bagi Gregoria. Ini yang menjadikan Gregoria sulit tidur semalaman memikirkan pertandingan.
Hasilnya, perjuangan keras Gregoria demi mencetak rekor memenangi gelar BWF Super 500 pun berakhir dengan kegagalan.
Baca Juga: Pengendara Moge yang Serempet Santri di Ciamis Menyerahkan Diri
Di pertandingan itu, Gregoria memang terlihat tampil inferior menghadapi pemain yang menduduki peringkat pertama dunia ini. Dirinya pun terlihat berat melepaskan diri dari tekanan lawan.
Di gim pertama terjadi adu reli dan kedua pebulutangkis menguji kesabaran bermain. Gregoria sempat memimpin di awal laga hingga skor 6-4.
Namun dia gagal mempertahankan keunggulan. Sebaliknya, Yamaguchi berbalik memimpin lewat perolehan enam poin beruntun.
Poin diperoleh dengan bermain secara lambat, memberikan bola menyilang yang sulit dikejar oleh Gregoria. Meski Gregoria berusaha keras mengejar, namun teknik tersebut nyatanya sulit dihadangnya.
Baca Juga: Lionel Messi Pasti Main Hadapi Indonesia, Harga Tiket Diumumkan Senin, 29 Mei 2023
Selepas interval, Yamaguchi masih bertahan dengan strateginya dengan umpan-umpan menyilang yang sangat efektif dan sulit dipatahkan Gregoria. Hingga akhirnya Gregoria tertinggal 9-15.
Gregoria sempat mendulang tiga poin beruntun dan memperketat skor menjadi 17-18. Namun Yamaguchi dengan cepat menyadari kesalahannya.
Dia mempercepat tempo serangan dan mendapatkan tiga poin beruntun untuk menutup gim pertama.
Gregoria terlihat kepayahan pada gim kedua dan tidak bisa keluar dari tekanan. Dirinya selalu dalam kendali Yamaguchi.
Setiap pukulan yang dilakukan hanya berupa pengembalian lemah dan cepat disambar lawan dengan smes atau trik umpan menyilang. Defisit poin Gregoria terlalu jauh saat mencapai interval, yaitu 2-11.
Posisi Gregoria yang inferior tak mengalami perubahan hingga jelang match point. Dia hanya sempat menambah lima poin, termasuk empat poin beruntun, sebelum akhirnya kalah dari Yamaguchi.
Dan pada menit ke-34, pertandingan babak final tunggal putri Malaysia Masters 2023 dimenangkan Yamaguchi dengan skor 7-21.
“Saya akui saya tidak bermain maksimal hari ini. Bahkan boleh dikatakan permainannya buruk,” kata Gregoria lewat pesan resmi PP PBSI di Jakarta yang dikutip Antaranews.
Gregoria mengaku kesulitan untuk tidur pada malam sebelum pertandingan. Rasa grogi membuatnya tak bisa berpikir jernih untuk menghadapi laga penting pada partai puncak tersebut.
“Saya tidak bisa keluar dari tekanan. Jujur, saya tidak bisa tidur semalam. Mungkin karena saya berpikir ini penting buat saya, saya punya target di sini jadi itu membuat saya tidak nyaman,” kata dia.
Kegagalan Gregoria menjadikan Indonesia tanpa gelar di Malaysia. Sebelumnya, pemain Indonesia sudah berguguran di babak awal sampai semifinal.
Hanya Gregoria satu-satunya pemain yang bisa menembus final dan gagal menjadi juara.***









