OLENAS.ID – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan akan membeli terminal dan layanan komunikasi satelit Starlink milik Elon Musk untuk digunakan oleh militer Ukraina.
Terminal dan layanan dari SpaceX ini akan dibeli dibawah Prakarsa Bantuan Keamanan Ukraina untuk kebutuhan keamanan dalam jangka panjang.
Bloomberg, Jumat 2 Mei 2023 mengungkapkan, pada Desember 2022, Departemen Pertahanan telah mengumumkan telah menyediakan pendanaan untuk paket terminal dan layanan komunikasi untuk Ukraina.
Saat itu, departemen masih merahasiakan siapa pemenang kontrak pengadaan paket tersebut. Namun dalam perkembangannya, Terminal dan layanan Starlink dari SpaceX yang mendapatkan kontrak tersebut.
“Komunikasi satelit merupakan lapisan penting dalam keseluruhan jaringan komunikasi Ukraina dan kontrak departemen dengan Starlink untuk layanan jenis ini,” kata Pentagon.
“Namun, untuk alasan keamanan operasional dan karena sifat kritis dari sistem ini, kami tidak memiliki informasi tambahan,” lanjut pihak Pentagon.
Pentagon pun memuji peran penting dari terminal Starlink portabel di Ukraina. Di mana, selama invasi Rusia ke Ukraina, terminal Starlink portabel telah menjaga agar penduduk sipil tetap terhubung dan dalam menyediakan komunikasi penting bagi militer negara tersebut.
Pernyataan ini sekaligus memperbaiki hubungan Pentagon dengan Elon Musk terkait keberadaan terminal Starlink. Oktober lalu, Musk dilaporkan memberi tahu Pentagon bahwa SpaceX tidak akan terus membayar tagihan untuk terminal portabel tersebut.
Pada waktu yang sama, Musk sempat menawarkan perdamaian yang mengharuskan Ukraina tetap netral. Ukraina harus menyerahkan Krimea ke Rusia, dan mengulang pemilihan untuk wilayah Ukraina yang diambil alih oleh Rusia.
“Berapa banyak yang mati sebelum itu. Hasil yang mungkin, meskipun tidak mungkin, dari konflik ini adalah perang nuklir,” tulis Musk di Twitter saat itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun angkat bicara dan memuji peran Starlink dengan menyatakan jika “kehidupan di Ukraina dipertahankan” berkat terminal Starlink.’
Dalam perkembangannya, Presiden dan Chief Operating Officer SpaceX, Gwynne Shotwell pada Februari lalu menyatakan jika saat ini Starlink digunakan dengan cara yang tidak diinginkan.
Pihak perusahaan saat ini mencoba menghentikan penggunaan Starlink yang dijadikan senjata. Termasuk menggunakan teknologi dari Starlink ke drone.***










