OLENAS.ID – Sejumlah produsen cip asal Amerika Serikat, Intel, Qualcomm, dan Nvidia mengadakan pertemuan dengan pejabat tinggi administrasi Presiden AS Biden. Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas kebijakan pembatasan cip yang diberlakukan oleh China.
Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA) menyebut, sejauh ini produsen cip ingin agar keuntungan yang diperoleh selama bekerja sama dengan China tetap bertahan.
Sebab, sejauh ini China telah menyumbang Rp2.696,8 triliun dalam pembelian produk semikonduktor tahun lalu. Angka itu lebih dari sepertiga total Rp8.328,8 triliun pembelian cip dari seluruh dunia.
Reuters, Selasa 18 Juli 2023 mengungkapkan pertemuan itu digelar Senin 17 Juli 2023 kemarin. Tak hanya eksekutif dari Intel, Qualcomm, dan Nvidia, pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Sekretaris Perdagangan AS, Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, dan Direktur Dewan Keamanan Nasional AS.
Antoy Blinken mengatakan ingin melihat bagaimana pandangan dari produsen cip terkait masalah rantai pasokan industri dan bagaimana pendapat mereka tentang berbisnis dengan China.
“Tindakan kami telah dirancang dengan hati-hati untuk fokus pada teknologi dengan implikasi keamanan nasional, dan dirancang untuk memastikan bahwa AS dan teknologi sekutu tidak digunakan untuk merusak keamanan nasional kami,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Sebelumnya, SIA telah meminta pemerintahan AS untuk “menahan diri” dari pembatasan lebih lanjut penjualan chip ke China, juga mendesak pemerintah untuk mengizinkan industri terus mengakses pasar China sebagai pasar komersial terbesar di dunia untuk semikonduktor komoditas. ***
